KAJIAN EROSI LAHAN DI KAWASAN AIR STRIP RUNWAY 2600 BANDARA DEPATI AMIR (PGK) BERDASARKAN TATA GUNA LAHAN MASTERPLAN ULTIMATE
Abstract
Standar permintaan engineering pesawat agar desain bangunan infrastruktur di area Air Strip Runway 2600 yang ada dapat mempunyai fungsi lain. Sedangkan kondisi lain sangat menentukan keselamatan karena lahan di sekitar Air Strip Runway 2600 Bandara Depati Amir (PGK) jika tidak ditutupi vegetasi seperti rumput, kondisi lain lahan yang belum ditutupi vegetasi di sekitar Air Strip Runway 2600 berpotensi akan mengalami erosi lahan, kemudian hasil erosi lahan ini akan terbawa oleh aliran air sehingga akan masuk ke saluran drainase yang akan menyebabkan sedimentasi pada saluran drainase tersebut, akhirnya akan berkurang efektifitas kinerja saluran drainase tersebut. Metode yang digunakan untuk memprediksi laju rata-rata erosi di area Air Strip Runway 2600 dengan memperhitungkan faktor erosivitas hujan, erodibilitas tanah, kemiringan lereng atau panjang lereng, pengelolaan tanaman dan konservasi tanah, yang masing masing tata guna lahan tersebut mengacu pada Masterplan Ultimate Bandara Depati Amir (PGK). Perhitungan dilakukan menggunakan persamaan USLE (Universal Soil Loss Equation) yang dikembangkan oleh Wischmeier dan Smith (1965, 1978), kemudian Sediment Delivery Ratio (SDR) dan Sediment Yield.Hasil penelitian ini, prediksi laju erosi permukaan pada area Air Strip Runway 2600 Bandara Depati Amir (PGK) tahun pertama yang mencapai 5,60 mm/tahun atau 100,76 Ton/Ha/tahun, laju erosi tahun kedua mencapai 3,38 mm/tahun atau 60,84 Ton/Ha/tahun dapat diklasifikasikan ke dalam kelas bahaya erosi sedang (kelas III) dan nilai SDR adalah sebesar 56,3%, nilai sediment yield (SR) pada tahun pertama sebesar 5.887,59 Ton/Tahun, pada tahun kedua ketika rumput pada area Air Strip telah tumbuh dengan sempurna terjadi penurunan hasil sediment yield yaitu nilai SR sebesar 3.554,85 Ton/Tahun.
Downloads
References
Arsyad S, 1989, Konservasi Tanah dan Air, IPB, Bogor.
Baver, LD, 1972, Soil Physics, 4th New York, John Wiley & Sons, Inc.
Department of Forestry, 2009. P. 32/MenhutII/2009 Guideline for Forest and Watershed Rehabilitation Planning (RTkRHL-DAS, Jakarta: Ministry of Forestry.
Foth, Henry D, 1990, Fundamentals of Soil Science, 8 ed, John Wiley & Sons, New York.
Kironoto , 2002, Prediksi dan Evaluasi Erosi, Bahan Kuliah Magister Pengelolaan Bencana Alam, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.
M. Arief Ilyas, 1987, Pemantauan Kondisi Suatu Daerah Aliran Sungai (DAS) Berdasarkan Indikator Erosi/Sedimen, Jurnal Pengairan No. 5 Th. 2, Jakarta
M. Harris S, 1978, Pengelolaan Daerah Pengaliran Waduk dan Danau Sehubungan dengan erosi Permukaan, Kertas Kerja pada Seminar Pengelolaan Waduk dan Danau, Jakarta.
Morgan RPC, 1986, Modeling Soil Erosion, Soil Erosion & Conservation, New York, John Wiley & Sons, Inc.
Teh, S. H.: Soil erosion modeling using RUSLE and GIS on Cameron highlands, Malaysia for hydropower development, MS, The School for Renewable Energy Science, Iceland, 41 pp.,2011.
USDA: Procedure for computing sheet and rill equation on project areas, Technical Release No. 51 (Geology), U.S. Government Printing Office, Washington, D.C., 1972.
Utomo, P., (2017), Mrica Reservoir Sedimentation: Current Situation and Future Necessary Management, Journal of the Civil Engineering Forum, Vol. 3, No. 2, pp.95-100.
Wischmeier, W. and Smith, D.: Predicting rainfall erosion losses. Agricultural Handbook 537, Agricultural Research Service, United States Department of Agriculture, 1978.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.