PENELUSURAN ISOLAT AKTIF ANTIOKSIDAN DARI DAUN KENIKIR (Cosmos caudatus kunth) DAN ELUSIDASI STRUKTURNYA

  • Ana Husnayanti Fakultas Farmasi Universitas Ahmad Dahlan, Jogjakarta.
  • Sugiyanto Sugiyanto Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada, Jogjakarta

Abstract

Oksidasi sel dapat menyebabkan timbulnya dan berkembangnya berbagai penyakit termasuk Alzheimer, Parkinson, Diabetes. Tanaman sayuran dan rempah-rempah yang digunakan di masyarakat merupaka salah satu sumber utama penemuan obat. Kenikir secara tradisional dipercaya untuk memperlancar sirkulasi darah, sebagai agen anti-penuaan, menurunkan, memperkuat sumsum tulang, untuk mempromosikan nafas segar dan untuk mengobati infeksi yang terkait dengan mikroorganisme dan dikonsumsi sebagai sayuran lalapan (sebagai antioksidan alami) pada masyarakat Sunda. Daun Cosmos caudatus mengandung saponin, flavonoida polifenol dan minyak atsiri. Flavonoid dipercaya berfungsi sebagai anioksidan dengan menghambat Reactive Oxygen Species (ROS). Meskipun secara tradisional daun kenikir digunakan untuk mengubati penyakit – penyakit yang berkaitan dengan stres oksidatif, namun secara eksperimental hal tersebut perlu diuji untuk mengetahui sejauh mana pengaruh dan efektifitasnya sebagai antioksidan. Desain penelitian merupakan penelitian non eksperimental, dengan teknik bioassay guided isolation untuk menemukan fraksi aktif dari ekstrak metanol daun kenikir kemudian dilanjutkan dengan isolasi dari fraksi aktif ekstrak tersebut. Kenikir dimaserasi dengan larutan penyari metanol dan diuapkan. Ekstrak kental Metanol daun kenikir diuji dengan metode DPPH untuk melihat aktivitas sebagai antioksidan, jika ekstrak terbukti efektif sebagai antioksidan, ekstrak kental kemudian difraksinasi dengan metode padat cair dengan dengan n-hexan, etil asetat dan metanol. Ketiga fraksi tersebut dilakukan uji aktivitas antioksidan dengan metode DPPH. Fraksi yang memiliki harga Medium Effective Scavenging (ES50) terkecil kemudian dilakukan isolasi senyawa aktifnya menggunakan KLT preparatif dan elusidasi struktur. Hasil dari penelitian ini menunjukkan ES50 untuk ekstrak metanol (38,9800±2,922 µg/ml), fraksi hexan (137,255±4,5748 µg/ml), fraksi etil asetat ( 53,9532±1,4503 µg/ml) dan fraksi metanol (9,96933±4,4134 µg/ml. Aktivitas antioksidan terbaik ditunjukkan oleh fraksi metanol yang kemudian diisolasi lebih lanjut dengan KLT preparatif dengan fase diam silika F 254 dan fase gerak butanol : asam asetat: air (3:8:3). Tahap selanjutnya adalah uji kemurnian denganmenggunakan metode KLT 2 arah dengan fase ferak pertama butanol : asam asetat: air (3:8:3) dan fse gerak kedua asam asetat 15% hingga diperoleh senyawa aktif murni. Senyawa aktif yang murni diidentifikasi lebih lanjut dengan UV dan H-NMR. Hasil data UV H NMR dan kajian pustaka, senyawa aktif diduga merupakan Quercetin 3-o-α-Rhamnosa.

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2018-09-27
Abstract viewed = 2043 times
pdf (Bahasa Indonesia) downloaded = 1648 times