SCREANING FITOKIMIA DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DARI EKSTRAK ASETON PUCUK IDING-IDING (STENOCHLAENA PALUSTRIS) BANGKA

  • Occa Roanisca Jurusan Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Bangka Belitung
  • Robby Gus Mahardika Jurusan Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Bangka Belitung

Abstract

Pucuk Iding-Iding (Stenochlaena palustris) merupakan tanaman paku yang banyak tumbuh di rawa-rawa pulau Bangka. Masyarakat Bangka sering menggunakan pucuk iding-iding sebagai makanan. Pucuk iding-iding juga dipercaya sebagai obat antiseptik. Mengingat khasiatnya yang begitu bermanfaat bagi masyarakat, maka perlu dilakukan screaning fitokimia dan aktivitas biologis dari pucuk iding-iding (Stenochlaena palustris) dari Bangka. Oleh sebab itu dilakukan penelitian mengenai screaning fitokimia dan aktivitas antioksidan pucuk iding-iding (Stenochlaena palustris) dari pulau Bangka. Pada penelitian ini, pengambilan ekstrak iding-iding dilakukan dengan metode maserasi dengan menggunakan pelarut aseton. Ekstrak ini selanjutnya akan dilakukan screaning fitokimia dan aktivitas antioksidannya menggunakan metode DPPH (Diphenylpicrylhydrazyl). Kekuatan antioksidan diukur berdasarkan penurunan absorbansi DPPH pada panjang gelombang 516 nm setelah penambahan ekstrak menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa maserasi pucuk iding-iding menggunakan pelarut aseton menghasilkan ekstrak kering seberat 14,01g (rendemen 21,55 %). Sedangkan kandungan metabolit sekunder pada ekstrak tersebut yaitu: fenol hidrokuinon (tanin), flavonoid, steroid dan terpenoid. Ekstrak ini juga aktif sebagai antioksidan dengan nilai IC50 sebesar 56,981 µg/mL

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2018-09-27
Abstract viewed = 1335 times
pdf (Bahasa Indonesia) downloaded = 991 times