PENENTUAN LINGKUNGAN PENGENDAPAN DAN MEKANISME TRANSPORTASI SEDIMEN DENGAN ANALISIS GRANULOMETRI PADA FORMASI SEBLAT CEKUNGAN BENGKULU, DAERAH MERIGI KELINDANG, KABUPATEN BENGKULU TENGAH, PROVINSI BENGKULU

  • Muhammad Iqbal
  • Harnani Harnani

Abstract

Analisis granulometri salah satu tahapan yang dapat digunakan dalam menganalisis perubahan ukuran butir, untuk mengetahui proses pengendapan dan mekanisme transportasi material sedimen serta penentuan distribusi mean, sortasi, skweness, dan kurtosis. Batupasir Formasi Seblat yang berumur Oligosen Akhir-Miosen Tengah sangat berperan penting dalam sequence pengendapan yang terjadi pada Cekungan Bengkulu. Metode yang dilakukan berupa kajian litelatur, obeservasi lapangan, pengambilan sampel batuan secara acak yang mewakili seluruh Formasi Seblat dan pengolahan data hasil uji laboratorium . Data observasi lapanngan dan uji laboratorium memperlihatkan perbedaan pada LP61 memiliki nilai mean (0,69), sortasi (2,02), kurtosis (2,57), dan skweness (0,96), LP65 memiliki nilai mean (1,01), sortasi (1,09), kurtosis (2,72), dan skweness (0,96), LP66 memiliki nilai mean (1,10), sortasi (1,18), kurtosis (1,04), dan skweness (0,26), LP90 memiliki nilai mean (1,67), sortasi (1,66), kurtosis (0,79), dan skweness (0,8), LP99 memiliki nilai mean (1,4), sortasi (2,31), kurtosis (0,78), dan skweness (0,61), LP105 memiliki nilai mean (0,64), sortasi (0,77), kurtosis (1,17), dan skweness (0,78), LP107 memiliki nilai mean (0,66), sortasi (0,86), kurtosis (0,93), dan skweness (0,3). Berdasarkan hasil data yang ada dapat disimpulkan pada daerah penelitian Formasi Seblat termasuk dalam pengedapan channel dengan sub-lingkungan point bar. Hasil uji pada kurva probabilitas didapatkan mekanisme transportasi saltation.

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2018-09-28
Abstract viewed = 3869 times
pdf (Bahasa Indonesia) downloaded = 2277 times