Aquatic Science https://journal.ubb.ac.id/aquaticscience Aquatic science is a journal of aquatic science in general which includes freshwater, sea, and swamp. This journal is published periodically by the Department of Aquatic Resource Management, Faculty of Agriculture, Fisheries and Biology, Bangka Belitung University, every six months April and October. This journal contains research results papers, notes on research results, feedback articles, and research reviews on limnology, aquatic ecology, aquatic biology, aquatic productivity, water pollution, oceanography, mapping of aquatic resources and other relevant issues. Jurusan Manajemen Sumberdaya Perairan Fakultas Pertanian Perikanan dan Biologi Universitas Bangka Belitung en-US Aquatic Science 2656-6389 ANALISIS VEGETASI DAN STRUKTUR KOMUNITAS MANGROVE DI SUNGAI BUNTING LESTARI KECAMATAN BELINYU, KABUPATEN BANGKA https://journal.ubb.ac.id/aquaticscience/article/view/3261 <p>Keberadaan ekosistem mangrove di Sungai Bunting Lestari sangat memberi manfaat bagi masyarakat sekitar dan biota-biota di dalamnya. Salah satu pemanfaatan ekosistem mangrove tersebut yaitu menjadi objek wisata yang sedang dikelola masyarakat setempat, dengan tetap memperhatikan serta memanfaatkan ekosistem mangrove tetap lestari dan berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk, mengidentifikasi jenis mangrove, menganalisis struktur komunitas mangrove dan menganalisis kondisi parameter lingkungan fisika dan kimia di wilayah mangrove Sungai Bunting Lestari. Pengambilan data ini dilaksanakan pada bulan Febuari-April 2021, data yang dianalisis dalam penelitian ini meliputi jenis mangrove, kerapatan, penutupan, INP, fotografi hemisfer dan parameter fisika kimia lingkungan. Rata-rata kerapatan tegakan pohon stasiun I adalah 1.700 ind/ha, stasiun II adalah 1.800 ind/ha, stasiun III adalah 2.000 ind/ha, stasiun IV adalah 1.433 ind/ha dan stasiun V adalah 1.067 ind/ha. Berdasarkan Kriteria Baku Kesehatan Mangrove, Kepmen LH No. 201 tahun 2004, struktur komunitas mangrove di Sungai Bunting Lestari, Kecamatan, Belinyu, termasuk dalam kategori baik sangat padat dan sedang. Kisaran suhu 22-30ºC, kisaran pH 6,0-6,3, kisaran salinitas 20-26 ppt, jenis substrat lumpur berpasir dan tanah liat, termasuk dalam kriteria normal untuk pertumbuhan mangrove. Jenis mangrove yang mendominansi pada penelitian ini adalah <em>Rhizophora apiculata</em> dengan kategori indeks nilai penting tinggi yaitu 252,46%. Mayoritas substrat di lokasi penelitian ini adalah lumpur berpasir dimana sangat cocok dan mendukung pertumbuhan mangrove <em>Rhizophora apiculata</em> secara optimal. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat meneliti tingkat kesesuaian mangrove untuk dijadikan sebagai lokasi destinasi wisata.</p> <p>&nbsp;</p> Tama Chandra Halim Sudirman Adibrata Fika Dewi Pratiwi ##submission.copyrightStatement## 2022-08-21 2022-08-21 4 1 1 10 Struktur Komunitas Ikan Air Tawar di Beberapa Sungai Kecamatan Mendo Barat Kabupaten Bangka https://journal.ubb.ac.id/aquaticscience/article/view/3262 <p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis komposisi jenis ikan, menganalisis struktur komunitas ikan dan menganalisis hubungan Indeks Keanekaragaman dengan Parameter Fisika Kimia di beberapa perairan sungai di Kecamatan Mendo Barat, Kabupaten Bangka. Waktu dan tempat penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2021 di beberapa Sungai di Kecamatan Mendo Barat, Kabupaten Bangka. Identifikasi sampel dilakukan di Laboratorium Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Pertanian, Perikanan dan Biologi. Penelitian ini mengambil 4 yaitu Desa Kace, Desa Petaling, Desa Kemuja dan Desa Zed. Pengambilan sampel ikan diambil menggunakan alat tangkap yaitu Tangguk/Serok. Pengoperasian alat tangkap untuk pengambilan sampel ikan menggunakan serok dengan cara menyerok disetiap/diseluruh perairan agar mendapatkan semua jenis ikan yang ada diperairan. Terdapat total 9 jenis ikan yang didapatkan di empat stasiun penelitian yang terdiri dari 6 famili (Anabantidae, Osphronemidae, Chilinidae, Osphoromidae, dan Hemiramphidae). Terdapat 7 jenis ikan di Stasiun 1 (Sungai Kace), 4 jenis ikan di Stasiun 2 (Sungai Petaling, 5 Jenis ikan di Stasiun 3 (Sungai Kemuja) dan 1 Jenis ikan di Stasiun 4 (Sungai Zed). Struktur komunitas ikan di beberapa stasiun penelitian terdiri dari Indeks Keanekaragaman (H’) sebesar 0,731 untuk Sungai Desa Kace; 0,598 untuk Sungai Desa Petaling; 1,118 untuk Sungai Desa Kemuja; dan Sungai Desa Zed adalah 0. Hasil analisis komponen utama (PCA) diperoleh faktor kualitas perairan yang paling berpengaruh terhadap indeks keanekaragaman ikan adalah parameter DO (Oksigen Terlarut), parameter Nitrat (NO3) dan parameter Fosfat (PO4). Dimana paramater tersebut berpengaruh terhadap nutrisi/kesuburan perairan serta kandungan oksigen yang berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan ikan.</p> Tarih Mauludi Andi Gustomi Kurniawan Kurniawan ##submission.copyrightStatement## 2022-04-10 2022-04-10 4 1 11 17 MORFOMETRI KERANG Anadara granosa di PERAIRAN SUKAL BANGKA BARAT https://journal.ubb.ac.id/aquaticscience/article/view/3263 <p>Indonesia memiliki potensi sumberdaya hayati yang sangat besar karena memiliki merupakan wilayah kepulauan yang memiliki luas laut sebesar 3.257.357 km² dan garis pantai sepanjang 95.181 km serta potensi sumberdaya lautan sebesar 10,2 juta ton/tahun. Organisme kerang adalah hasil perikanan yang melimpah di Indonesia sekaligus dapat dijadikan sumber protein hewani yang berguna bagi fungsi tubuh dan harganya yang murah sehingga dapat dijangkau oleh masyarakat. Kerang darah merupakan salah satu jenis kerang yang digemari masyarakat Indonesia. Kondisi perairan di daerah sukal diyakini oleh masyarakat sekitar sebagai tempat habitat yang baik terutama kerang darah. Aspek morfometri merupakan faktor yang sangat penting karena dengan morfometri dapat memahami pola pertumbuhan kerang yang terdiri dari pertumbuhan allometrik positif dan allometrik negatif. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis dan mengetahui karakteristik morfometri kerang darah di perairan desa Sukal. Pengambilan sampel kerang darah (<em>Anadara granosa</em>) dilakukan pada perairan Sukal Kabupaten Bangka Barat. Hasil penelitian pengukuran morfometri menunjukkan panjang cangkang kerang darah adalah 3-3,7 cm, berat total kerang darah 11-19 gram, berat daging kerang darah 2-5 gram, lebar cangkang 2,2-2,8 cm dan tinggi cangkang 2,1-2,5 cm. Hubungan antara panjang cangkang dengan berat total dan berat daging kerang darah adalah allometrik negatif yaitu pertambahan panjang lebih&nbsp; cepat/dominan dibandingkan pertambahan berat dengan masing-masing nilai konstanta b&lt;3.</p> <p>&nbsp;</p> Hartoyo Notonegoro Fika Dewi Pratiwi ##submission.copyrightStatement## 2022-04-10 2022-04-10 4 1 18 22