PENGARUH SUHU TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP, PERTUMBUHAN DAN TINGKAT KONSUMSI OKSIGEN IKAN SELUANG (Brevibora dorsiocellata) DI WADAH BUDIDAYA PADA TAHAP AWAL DOMESTIKASI

  • Vidi Cintia Jurusan Akuakultur, Fakultas Pertanian Perikanan dan Biologi, Universitas Bangka Belitung, Kampus Terpadu Balunijuk 33127, Bangka, Indonesia.
  • Ahmad Fahrul Syarif Jurusan Akuakultur, Fakultas Pertanian Perikanan dan Biologi, Universitas Bangka Belitung, Kampus Terpadu Balunijuk 33127, Bangka, Indonesia.
  • Robin Robin Jurusan Akuakultur, Fakultas Pertanian Perikanan dan Biologi, Universitas Bangka Belitung, Kampus Terpadu Balunijuk 33127, Bangka, Indonesia.

Abstract

Salah satu jenis ikan seluang yang banyak ditemukan di perairan Bangka Belitung yaitu Brevibora dorsiocellata. Ikan ini berpotensi untuk dikembangkan sebagai ikan salah satu ikan hias lokal. Budidaya ikan Seluang (B. dorsiocellata) saat ini masih belum banyak dilakukan dikarenakan terbatasnya informasi dalam kegiatan domestikasi. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi dan menentukan kisaran suhu optimum untuk kelangsungan hidup, pertumbuhan dan tingkat konsumsi oksigen ikan Seluang (B. dorsiocellata) yang dipelihara pada suhu yang berbeda di wadah budidaya pada tahap awal domestikasi. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan Maret 2021 berlokasi di Laboratorium Akuakultur, di Universitas Bangka Belitung. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode eksperimental dengan 4 perbedaan suhu yaitu Kontrol (suhu ruang), suhu 27oC, 29oC dan 31oC. Parameter yang diamati pada penelitian ini yaitu kelangsungan hidup ikan, laju pertumbuhan spesifik, laju pertumbuhan mutlak, efisiensi pakan, tingkat konsumsi oksigen dan kualitas air selain suhu sebagai data pendukung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suhu berpengaruh berpengaruh terhadap pertumbuhan panjang mutlak ikan seluang selama pemeliharaan namun tidak berpengaruh nyata terhadap laju pertumbuhan spesifik, panjang bobot mutlak dan efisiensi pakan. Suhu 31oC memberikan pengaruh nyata terhadap pertumbuhan panjang mutlak sebesar 0,31±0,04 cm dibandingkan P1 (Kontrol), P2 (27oC), P3 (29oC) dengan nilai laju pertumbuhan spesifik 0,57±0,26% dan efisiensi pakan sebesar 2,77±1,17%. Suhu 27oC merupakan perlakuan dengan tingkat konsumsi oksigen terendah yakni sebesar 0,05 mg O2/menit. Sedangkan suhu 31oC merupakan perlakuan dengan tingkat konsumsi oksigen tertinggi sebesar 0,081 mg O2/menit. Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa kisaran suhu pemeliharaan untuk kelangsungan hidup dan pertumbuhan pada ikan Seluang (B. dorsiocellata) yaitu pada suhu 27-29oC dengan tingkat konsumsi oksigen yang normal.

Keywords: Brevibora dorsiocellata, Budidaya, Domestikasi, Seluang, Suhu

Downloads

Download data is not yet available.

References

Afrianto, E & E. Liviawaty. 2005. Pakan ikan. Yogyakarta: Kanisius,148 hlm.
Ahmad, M & Nofrizal. 2011. Pemijahan dan penjinakan ikan pantau (Rasbora Latestriata). Jurnal Perikanan Dan Kelautan, 16 (1), 71-78.
Augusta, T. 2016. Upaya domestikasi ikan tambakan (Helostoma temminckii) yang tertangkap dari Sungai Sebangau. Jurnal Ilmu Hewani Tropika, 5(2), 82-87.
Dian, M., Helmi, H., & Arsyad, N. 2017. Kebiasaan makan ikan seluang (Rasbora agrytaenia) di Perairan Sungai Musi. Sainmatika, 15(2), 123-128.
Dian Pratiwi Rukka. 2012. Pengaruh kepadatan berbeda terhadap konsumsi oksigen pada juvenil ikan bandeng (Chanos chanos forskal). Skripsi. Fakultas Ilmu Kelautan Dan Perikanan: Universitas Hasanuddin
Effendie, M. I. 2004. Pengantar akuakultur. Jakarta: Penebar Swadaya, 188 hlm.
Effendie, M. I. 2002. Biologi perikanan. Yogyakarta: Yayasan Pustaka Nusantara.
Fathuddin, M. Iqbal Djawal & Liestiati Fachruddin. 2003. Konsumsi oksigen juvenil ikan bandeng (Chanos chanos Forskal) terhadap air tercemar seng (Zn). Jurnal Sains dan Tekhnologi, 3 (3), 81-86.
Faza Azmi Nasrullah. 2019. Pengaruh suhu yang berbeda terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup benih ikan bawal (Colossoma macropomum). Skripsi. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan: Universitas Muhammadiyah.
Ghufran. M, & H. Kordi. 2007. Penanggulangan hama dan penyakit ikan. Jakarta: Rineka Cipta & Bima Cipta.
Ghufran. M, & H. Kordi. 2005. Budidaya ikan laut di keramba jaring apung. Jakarta: Rineka Cipta.
Ghufran. M, & H. Kordi, K. 2000. Budidaya ikan nila. Semarang: Dahara prize.
Gunawan, H., Tang, U. M., & Mulyadi. 2019. Pengaruh suhu berbeda terhadap laju pertumbuhan dan kelulushidupan benih ikan selais (Kryptopterus lais). Jurnal Perikanan Dan Kelautan, 24 (2), 101-105.
Hadi. P.H., Tang, U.M., Mulyadi. 2015. Pengaruh perbedaan suhu terhadap kelangsungan hidup dan pertumbuhan ikan tapah (Wallago leeri) pada tahap domestikasi. Jomfaperika, 2 (2), 1-12.
Hermanto. 2000. Optimalisasi Suhu Media Pada Pemeliharaan Benih Ikan Gurami (Osphronemus gouramy, Lac). Tesis. Institut Pertanian Bogor, 76 hlm.
Jonsson E and Bjornsson B T. 2002. Physiological functions of growth hormone in fish with special reference to its influence on behavior. Fisheries Science, 68(sup1), 742-748.
Junior, Mz. 2003. Endokrinologi dan perannya bagi masa depan perikanan Indonesia. Orasi Ilmiah Guru Besar Fisologi Reproduksi Dan Endokrinologi Hewan Air. Institut Pertanian Bogor.
Karimah, U., Samidjan, I., & Pinandoyo. 2018. Performa pertumbuhan dan kelulushidupan ikan nila gift (Oreochromis niloticus) yang diberi jumlah pakan yang berbeda. Journal of Aquaculture Management and Technology, 7(1), 128-135.
Kelabora, D. M. 2010. Pengaruh suhu terhadap kelangsungan hidup dan pertumbuhan larva ikan mas (Cyprinus carpio). Jurnal Berkala Perikanan Terubuk. 38(1): 71 – 81
Kordi, K. 2000. Budidaya Ikan Nila. Semarang: Dahara prize.
Lestari, T.P & Dewantoro, E. 2018. Pengaruh suhu media pemeliharaan terhadap laju pemangsaan dan pertumbuhan larva ikan lele dumbo (clarias gariepinus). Jurnal ruaya, 6(1), 14-22.
Liao, Ty & Tan, Hh. 2011. Brevibora Cheeya, a new species of cyprinid fish from malay peninsula and sumatra. The Raffles Bulletin Of Zoology, 59(1), 77–82.
Maliani D. M. & Muliani R. 2019. Konsumsi oksigen ikan pelagis di Muara Segara Anak, Taman Nasional Alas Purwo. Jurnal Bioeksperimen, 2 (2), 111-118.
Maryam, S. 2010. Budidaya Super intensif Ikan Nila Merah (Oreochromis sp.) dengan teknologi bioflok: Profil kualitas air, kelangsungan hidup, dan pertumbuhan. Skripsi. Institut Pertanian Bogor.
Nisa, K., Marsi, Fitrani, M. 2013. Pengaruh pH pada media air rawa terhadap kelangsungan hidup dan pertumbuhan benih ikan gabus (Channa striata). Jurnal Akuakultur Rawa Indonesia, 1(1) :57-65.
Nugraha, D., M.N. Suparjo, & Subiyanto. 2012. Pengaruh perbedaan suhu terhadap perkembangan embrio, daya tetas telur dan kecepatan penyerapan kuning telur ikan black ghost (Apteronotus albifrons) pada Skala Laboratorium. Journal of Management of Aquatic Resources, 1 (1), 1-6.
Novita, Y., Iskandar, B.H., Murdiyanto, B., Wiryawan, B., & Hariyanto. 2011. Konsumsi Oksigen Benih Ikan Kerapu Bebek (Cromileptes Altivelis) Ukuran Panjang 5-7 Cm. Marine Fisheries, 2 (1), 1-8.
Pamungkas, N.S., Said, N.M., Salsabila, A., & Siregar, Y.I. 2003. Habitat dan kebiasaan makan ikan pantau (Rasbora lateristriata). Jurnal Perikanan dan Kelautan. 8(2) : 91-103.
Parker R. 2012. Aquaculture Science. New York: Delmar.
Patil, K., Patil, S., Patil, S., and Patil, V. 2015. Monitoring of turbidity, pH & temperature of water based on GSM. International Journal for Research in Emerging Science and Technology, 2(3), 16-21.
Ridwantara, D., Buwono, I.D., Handaka, A.A., Lili, W., & Bangkit, I. 2019. Uji kelangsungan hidup dan pertumbuhan benih ikan mas mantap (Cyprinus carpio) pada rentang suhu yang berbeda. Jurnal Perikanan dan Kelautan, 10 (1), 46-54.
Sa’diyah. 2006. Pemanfaatan Buah Mahkota Dewa Phaleria macrocarpa untuk Pencegahan Infeksi Penyakit MAS Motile Aeromonad Septicaemia ditinjau dari Gambaran Darah Ikan Patin (Pangasius monodon hypophthalmus. Skripsi. Institut Pertanian Bogor.
Sahetapy, J. M. F. 2013. Pengaruh perbedaan volume air terhadap tingkat konsumsi oksigen ikan nila (Oreochromis sp). Jurnal TRITON 9(2), 127-130.
Said, D.S., Triyanto, & Mayasari, N. 2011. Respons biologis ikan hias endemik dan asli Indonesia terhadap perubahan keasaman dan suhu air. Prosiding Seminar Nasional Ikan ke VI, 1(1), 169-177.
Sarade, S.S., Joshi, A.C., Patil, S.S., & Shinde, A.N. 2012. Wireless temperature monitoring system using wireless sensor networks. International Journal of Advanced Research in Electronics and Communication Engineering, 1(4), 1-5.
Syarif A. F. & Prasetiyono E. 2019. Karakter morfometrik, pertumbuhan, dan sintasan tiga spesies ikan seluang (Famili: Cyprinidae) asal pulau bangka. Media Akaukultur, 14 (1), 1-7.
Tatangindatu, F., Kalesaran, O., Rompas, R. 2013. Studi parameter fisika kimia air pada areal budidaya ikan di danau tondano, desa paleloan village, kabupaten minahasa. Budidaya Perairan. 1(2), 8-19.
Teletchea F & Fontaine P. 2012. Levels of domestication in fish: implications for the sustainable future of aquaculture. Fish And Fisheries, 15 (2), 181-195.
Vahl, O. 1979. An Hipotesis on the Control of Food In Take In Fish. Aquaculture, 17, 220-229.
Wangni. G. P., Prayogo, S., & Sumantriyadi. 2019. Kelangsungan hidup dan pertumbuhan benih ikan patin siam (Pangasius hypophthalmus) pada suhu media pemeliharaan yang berbeda. Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan, 4(2).
Yulfiperius. 2006. Domestikasi dan pengembang biakan dalam upaya pelestarian ikan lelawak (Barbodes sp). Tesis. Institut Pertanian Bogor, 76 hlm.
Yuwono, E. dan P. Sukardi. 2001. Fisiologi hewan air. Jakarta: CV Sagung Seto, 64 hlm.
Zambawi, M., Syarif. A. F., & Robin. 2020. performa pertumbuhan ikan seluang asal pulau bangka (Brevibora dorsiocellata) dengan pemberian pakan berbeda dalam wadah budidaya pada skala laboratorium di tahap awal domestikasi. Jurnal Perikanan Tropis, 7(1), 97-106.
Zonneveld, N., E. A. Huisman & J. H. Boon. 1991. Prinsip-prinsip Budidaya Ikan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 317 hlm.
Published
2023-07-09
Abstract viewed = 847 times
PDF downloaded = 1001 times