REVIEW: KAJIAN KONSERVASI IKAN ENDEMIK TERANCAM PUNAH Betta burdigala (Kottelat & Ng, 1994) ASAL PERAIRAN BANGKA SELATAN

  • Amalia Wijayanti Universitas Bangka Belitung
  • Eka Putri Madyastuti Universitas Bangka Belitung
  • Cania Putri Nimalasari Gulo Universitas Bangka Belitung
  • Ahmad Fahrul Syarif Universitas Bangka Belitung

Abstract

Ikan Betta burdigala (Kottelat & Ng, 1994) merupakan ikan endemik asli pulau bangka. Ikan Betta burdigala ini telah terdaftar daftar merah spesies terancam punah Red List-IUCN dengan kategori terancam kritis (Critically Endangered). Penurunan populasi ikan Betta burdigala ini disebabkan akibat adanya degradasi lingkungan, hilang atau berubahnya habitat, introduksi ikan asing dan eksploitasi yang berlebihan. Tulisan ini bertujuan untuk mengkaji ikan endemik Pulau Bangka Betta burdigala dan upaya pelestariannya sebagai dasar dalam pengelolaan ikan asli perairan Bangka. Pengelolaan sumber daya alam tidak dapat terlaksana secara efektif jika hanya dilakukan oleh pemerintah. Diperlukan partisipasi masyarakat lokal dalam proses pelaksanaan dan pemantauan pengelolaan sumber daya alam tersebu. Kompleksitas permasalahan yang muncul dalam suatu komunitas seringkali diselesaikan dengan mengacu pada kepekaan komunitas terhadap perlindungan spesies ikan endemik di wilayah tersebut, strategi pengembangan usaha perikanan yang dilaksanakan dengan cara-cara yang bijak dan bertanggung jawab, dengan memperhatikan keberlanjutan ekologi, sosial, ekonomi dan kelestarian sumber daya perikanan. Upaya pelestarian ikan endemik atau lokal dengan cara mengkonservasi pemacuan stok ikan, rehabilitasi lingkungan dan modifikasi habitat dan upaya domestikasinya. Di Pulau Bangka, rehabilitasi perlu dilakukan pada rawa-rawa dan sungai yang tercemar akibat penambangan timah. Upaya yang dapat dilakukan antara lain; membuat kolam untuk menampung limbah agar tidak langsung dibuang ke sungai atau rawa dan menanam tanaman air sebagai tempat berlindung bagi ikan lokal. Selanjutnya benih ikan hasil budidaya (aquaculture) dapat didistribusikan kembali ke habitat aslinya (restocking) untuk menjaga keberadaannya (sustainability).

Keywords: Kata kunci : Betta burdigala, critically endangered, domestikasi, endemik, konservasi

Downloads

Download data is not yet available.

References

Ahmad, M., & Nofrizal, N. (2011). Pemijahan dan penjinakan ikan pantau (Rasbora latestriata). Jurnal Perikanan dan Kelautan, 16(01), 71-78.
Direktorat Kawasan Jenis Ikan. 2015. Pedoman Umum Restoking Jenis Ikan Terancam Punah. Jakarta (ID).
Direktorat Kawasan Konservasi Jenis Ikan. (2015). Pedoman Umum Restoking Jenis Ikan Terancam Punah. Direktorat Kawasan Konservasi Jenis Ikan, 67 hal.
Engelman, R., Pauly, D., Zeller, D., Prinn, R.G., Pinnegar, Z.K., & Polunin, N.V.C. (2008). Introduction: Climate, people, ûsheries and aquatic ecosystems, (p.1-15) in N.V.C. Polunin (ed.) Aquatic Ecosystems: Trends and Global Prospects. Cambridge University Press, New York.
Jubaedah, I., & Hermawan, A. (2010). Kajian budidaya ikan nilem (Osteochilus hasselti) dalam upaya konservasi sumberdaya ikan (studi di Kabupaten Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat). Jurnal Penyuluhan Perikanan dan Kelautan, 4(1), 1-10.
Kartamihardja, E. S., Purnomo, K., & Umar, C. (2017). Sumber daya ikan perairan umum daratan di Indonesia-terabaikan. Jurnal Kebijakan Perikanan Indonesia, 1(1), 1-15.
Kottelat, M & Ng PKL. 1994. Diagnoses of five new species fighting fishes from Banka and Borneo (Teloestei : Belontiidae). Ichtyol. Explor. Freshwater, 5(1), 65-78.
Low, B.W. 2019. Betta burdigala. The IUCN Red List of Threatened Species 2019: e.T2772A91307807. https://dx.doi.org/10.2305/IUCN.UK.2019-2.RLTS.T2772A91307807.en. Accessed on 19 November 2023.
Muchlisin, Z.A., Thomy, Z., Fadli, N., Sarong, M.A., & Siti-Azizah, M.N. (2013). DNA Barcoding of Freshwater Fishes from Lake Laut Tawar, Aceh Province, Indonesia. Acta Ichthyologica et Piscatoria, 43(1), 21–29.
Nasution, S. H. (2015). Permasalahan dan Peluang Perbaikan Sistem Pengelolaan dan Konservasi Danau Laut Tawar. IPB Press.
Nur, B. (2011). Studi Domestikasi Dan Pemijahan Ikan Pelangi Kurumoi (Melanotaenia parva) Sebagai Tahap Awal Upaya Konservasi Ex-Situ. Prosiding Forum Nasional Pemacuan Sumber Daya IkanIII, KSI 22(1-9).
Oktaviani, D., Prianto, E., & Puspasari, R. (2016). Penguatan kearifan lokal sebagai landasan pengelolaan perikanan perairan umum daratan di Sumatera. Jurnal kebijakan perikanan Indonesia, 8(1), 1-12.
Prianto, E., & Husnah. (2009). Penambangan Timah Inkonvensional: Dampaknya Terhadap Kerusakan Biodiversitas Perairan Umum di Pulau Bangka. Prosiding Forum Perairan Umum Indonesia VI. Balai Riset Perikanan Perairan Umum. Hal 271- 278.
Prianto, E., Puspasari, R., Oktaviani, D., & Aisyah, A. (2017). Status pemanfaatan dan upaya pelestarian ikan endemik air tawar di Pulau Sumatera. Jurnal
Syarif, A. F., Tiandho, Y., Robin, S. P., & Gustomi, A. (2020, August). Karakter morfometrik ikan tepalak (wild betta) asal pulau Belitung Sebagai dasar pengembangan akuakultu. In Prosiding Seminar Nasional Biologi (Vol. 4, pp. 23-27). Jurusan Biologi Universitas Negeri Surabaya.
Wargasasmita S. (2002). Ikan air tawar endemik sumatera yang terancam punah. Jurnal Iktiologi Indonesia. Vol 2 No. 2 : 41-49.
Yulfiperius. (2006). Domestikasi dan Pengembangbiakan Dalam Upaya Pelestarian Ikan Lalawak (Barbode sp). Sekolah Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor. Disertasi. 157 hal.
Published
2023-11-20
Abstract viewed = 396 times
PDF downloaded = 192 times