Hijau di Tengah Tambang: Ragam Vegetasi Kolong Pascatambang Timah di Sungailiat, Bangka Belitung
DOI:
https://doi.org/10.33019/x0694x25Keywords:
Vegetasi, Kolong, Pascatambang timah, Bangka Belitung, EkologiAbstract
Kegiatan penambangan timah di Bangka Belitung telah meninggalkan banyak kolong pascatambang yang umumnya bersifat marginal, miskin hara, serta sulit dimanfaatkan kembali. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi vegetasi yang tumbuh secara alami pada tiga kolong pascatambang di Kabupaten Bangka sebagai indikator awal proses ekologi. Metode yang digunakan adalah observasi langsung dengan mencatat, mengidentifikasi, dan mendokumentasikan vegetasi yang ditemukan di sekitar kolong. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan komposisi vegetasi pada tiap kolong. Kolong 1 didominasi oleh pohon dan semak pionir seperti simpur (Dillenia suffruticosa), senggani, senduduk (Melastoma malabathricum), serta akasia (Acacia mangium). Kolong 2 lebih banyak ditumbuhi tumbuhan akuatik dan herba, antara lain teratai (Nymphaea), salvinia (Salvinia molesta), elodea kanada (Elodea canadensis), rumput teki, dan putri malu (Mimosa pudica). Sementara itu, Kolong 3 menampilkan vegetasi khas berupa kantong semar (Nepenthes), kuncup bunga simpur, dan terompet emas (Allamanda cathartica). Temuan ini membuktikan bahwa meskipun kolong terbentuk di lahan miskin hara, ekosistem tetap menunjukkan kemampuan adaptasi melalui tumbuhan pionir, akuatik, maupun spesies unik yang berperan penting dalam pemulihan lingkungan. Hasil penelitian ini dapat menjadi dasar bagi upaya rehabilitasi, konservasi, dan pemanfaatan kolong pascatambang
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Ufi Ayu Wulandari Wulandari, Muhammad Faiq Elfaruq, Lisda Saputri, Andi Kurniawan, Andri Kurniawan

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.