INHIBITION TEST OF PALM OIL, GARLIC, AND TURMERIC AGAINST SEVERAL TYPES TO BACTERIA Vibrio sp.

  • Hamzah Hamzah Balai Perikanan Budidaya Air Payau Takalar
  • Alfa Astiana Afandi Balai Perikanan Budidaya Air Payau Takalar
  • Suarni Suarni Balai Perikanan Budidaya Air Payau Takalar

Abstract

Infeksi bakteri pathogen bukan hanya terjadi di tambak namun juga dapat terjadi kolam pemeliharaan benih udang. Pembudidaya udang sudah lama mengenalnya denganl istilah penyakit kunang-kunang, penyakit yang diakibatkan oleh infeksi bakteri Vibrio harveyi. Upaya pencegahan dan menekan berkembangnya populasi bakteri Vibrio sp. dalam media air pemliharaan sangat penting dilakukan agar tidak menyebabkan penyakit yang akut dan kronis pada udang. Pengendalian populasi bakteri Vibrio sp. dalam air pemeliharaan dapat dilakukan dengan menggunakan antibiotik alami yang berasal dari tumbuhan (herbal). Ada banyak jenis tumbuhan yang mengandung senyawa atau zat antibakteri dan telah banyak digunakan oleh manusia. Diantara tumbuhan yang mempunyai khasiat tersebut yaitu CPO, bawang putih dan kunyit. Berdasarkan hasil yang diperoleh dari kegiatan ini, maka diketahui bahwa bawang putih dapat menghambat pertumbuhan bakteri V. harveyi, V. parahaemolitycus, dan V. alginolitycus. Namun penggunaan bawang putih dalam pemeliharaan benih udang vanname dapat mengakibatkan kematian pada udang. CPO dan kunyit tidak dapat digunakan sebagai antibiotik karena tidak mampu mengambat pertumbuhan bakteri V. harveyi, V. parahaemolitycus, dan V. alginolitycus.

Keywords: CPO, Garlic, Turmeric, Shrimp, Vibrio sp

Downloads

Download data is not yet available.

References

Pangemanan A, Fatimawali, Budiarso F. 2016. Uji daya hambat ekstrak rimpang kunyit (Curcuma longa) terhadap pertumbuhan Bakteri Staphylococcus aureus dan Pseudomonas sp. Jurnal e-Biomedik 4(1): 81-85
Bayan L, Koulivand PH, Gorji A. 2013. Garlic: a review of potential therapeutic effects Avicenna J Phytomed 4(1): 1-14
Ilić DP, Nikolić VD, Nikolić LB, Stanković M, Stanojević LP, Cakić MD. 2011. Review: allicin and related compounds: biosynthesis, synthesis and pharmacological activity. Physics, Chemistry and Technology 9(1): 9-20
Fischer CL, Drake DR, Dawson DV, Blanchette DR, Brogden KA, Wertz PW. 2012. Antibacterial activity of sphingoid bases and fatty acids against Gram-positive and Gram-negative bacteria. Antimicrobial Agents and Chemotherapy 56(3): 1157-1161
Hernawan EU. Setyawan A. 2003. Review: senyawa organosulfur bawang putih (Allium sativum L.) dan aktivitas biolgisnya. Biofarmasi 1(2): 65-76
Hidayati E, Juli N, Marwani E. 2002. Isolasi Enterobacteriaceae patogen dari makanan berbumbu dan tidak berbumbu kunyit (Curcuma longa L.) serta uji pengaruh ekstrak kunyit (Curcuma longa L.) terhadap pertumbuhan bakteri yang diisolasi. Jurnal Matematika dan Sains 7(2): 43-52
Lekshmi PNCJ, Viveka S, Jeeva S, Brindha RJ. 2015. Antimicrobial spectrum of Allium species-a review. History 15(44): 1-5
Kabara JJ. Medium-chain fatty acids and esters. In Branen, A. L. and P.M. Davidson, 1983. Antimicrobials in Foods. Marcel Dekker, Inc. New York.
Muhlisin. 2014. Optimasi sabun cair antibakteri ekstrak etanol rimpang jahe merah (Zingiber officinale Roch.var. rubrum) dengan variasi crude palm oil (CPO) dan kalium hidroksida (KOH). [Skripsi]. Program Studi Farmasi. Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura. Pontianak
Panggabean SNBR, 2017. Uji aktivitas antibakteri dari hasil hidrolisis crude palm oil dan palm kernel oil. [Skripsi]. Program Studi Sarjana Farmasi. Fakultas Farmasi. Universitas Sumatera Utara. Medan
Ramadhani P, Erly E, Asterina A. 2018. Hambat ekstrak etanol rimpang kunyit (Curcuma domestica V.) terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus secara In Vitro. Jurnal Kesehatan Andalas 6(3): 590-595
Santhosha SG, Jamuna P, Prabhavathi SN. 2013. Bioactive components of garlic and their physiological role in health maintenance: a review. Food Bioscience 3(2013): 59-74
Said A. 2001. Khasiat & Manfaat Kunyit. PT. Sinar Wadja Lestari. Jakarta
Tarwiyah. 2001. Minyak atsiri jahe, http://www.ristek. go.id. Dikutip tgl 15.01.2021.
Wiryawan KG, Suharti S, Bintang M. 2005. Kajian antibakteri temulawak, jahe dan bawang putih terhadap Salmonella typhimurium serta pengaruh bawang putih terhadap performans dan respon imun ayam pedaging. Media Peternakan 28(2): 52-62
Lengka K, Manoppo, Kolopita MEF. 2013, Peningkatan respon imun non spesik ikan mas (Cyprinus carpio L) melalui pemberian bawang putih (Allium Sativum), Jurnal Budidaya Perairan 1(2): 21-28
Majewski M. 2014. Allium sativum: facts and myths regarding human health. Roczniki Państwowego Zakładu Higieny 65(1): 1-8
Onyeagba RA, Ugbogu OC, Okeke CU, Iroakasi O. 2004. Studies on the antimicrobial effects of garlic (Allium sativum Linn), ginger (Zingiber officinale Roscoe) and lime (Citrus aurantifolia Linn). African Journal of Biotechnology 3(10): 552-554
Uzodike E, Igwe I. 2005. Efficacy of garlic (Allium sativum) on Staphylococcus aureus conjunctivitis. Journal of the Nigerian Optometric Association 12(2005): 20-22
Lu X, Rasco BA, Jabal JM, Aston DE, Lin M, Konkel ME. 2011. Investigating antibacterial effects of garlic (Allium sativum) concentrate and garlic-derived organosulfur compounds on Campylobacter jejuni by using Fourier transform infrared spectroscopy, Raman spectroscopy, and electron microscopy. Applied and Environmental Microbiology 77(15): 5257-5269
Published
2021-07-07
Abstract viewed = 579 times
pdf (Bahasa Indonesia) downloaded = 625 times