TY - JOUR AU - Riki Prastyo AU - Roby Hambali PY - 2018/08/23 Y2 - 2024/03/28 TI - ANALISIS POTENSI LONGSOR PADA LERENG GALIAN PENAMBANGAN TIMAH JF - FROPIL (Forum Profesional Teknik Sipil) JA - FROPIL VL - 2 IS - 1 SE - DO - 10.33019/fropil.v2i1.270 UR - https://journal.ubb.ac.id/fropil/article/view/270 AB - Akibat kegiatan penambangan Timah terbentuklah sebuah lereng galian. Lereng dengan strukturtanah dan kemiringan tertentu menimbulkan potensi longsor yang membahayakan keselamatan pekerja tambang. Oleh karenanya dilakukan analisis potensi kelongsoran pada lereng galian penambangan Timah tersebut dengan melihat faktor keamanan (SF) lereng, serta menganalisis sejauh mana pergerakan tanah (deformasi) akibat penggalian. Analisis dilakukan dengan memodelkan lereng galian menggunakan program Plaxis 2D-Versi 8, berdasarkan data primer dan studi parametrik. Data yang diperlukan yaitu tinggi lereng (H), stratigrafi, sudut kemiringan lereng (α), berat volume tanah (γ), koevisien permeabilitas (k), modulus elastisitas tanah (E), angka poisson (v), kohesi tanah (c), sudut geser tanah (ϕ) dan asumsi muka air tanah. Selain itu dilakukan juga simulasi perbaikan lereng dengan mengubah geometri asli lereng berdasarkan dua alternatif solusi perbaikan yaitu dengan memperkecil sudut kemiringan lereng dan membuat berm/trap pada lereng. Hasil analisis kelongsoran pada lereng galian penambangan Timah mendapatkan faktor keamanan (SF) sebesar 1,18 sehingga lereng teridentifikasi pada kondisi keruntuhan pernah terjadi artinya lereng berpotensi longsor. Adapun deformasi yang terjadi sebesar meter, artinya akibat penggalian memungkinkan massa tanah bergarak sejauh meter sebelum terjadi keruntuhan sempurna. Dari dua alternatif analisis perbaikan yang direkondasikan, solusi terbaik didapatkan dengan membuat berm/trap sebanyak 6 berm dengan sudut kemiringan pada setiap berm sebesar 50ᵒ dan lebar antar berm sebesar 3 meter. SF yang disapatkan sebesar 2,56 mengalami peningkatan sebesar 116,96 %, dengan deformasi sebesar meter, mengalami pengecilan sebesar 42,89 %. Karena penggalian tetap mengalami pergerakan massa tanah (deformasi), tetapi berdasarkan analisis faktor keamanan, lereng pada kondisi aman (tidak berpotensi longsor). ER -