TRANSFORMASI GENERASI LASKAR PELANGI MELALUI KOMUNITAS PELAJAR ANTI KENAKALAN REMAJA (KOMPAK)

  • Dwi Haryadi
  • Darwance Darwance

Abstract

Belitung Timur sebagai kabupaten hasil pemekaran, selain ada kemajuan pembangunan, disisi yang lain juga memunculkan fenomena-fenomena sosial yang negatif. Salahsatunya adalah kenakalan remaja oleh pelajar dengan beragam jenisnya. Mulai dari konsumsi minuman keras, pergaulan bebas, penyebaran hoax, dan lain sebagainya. Permasalahan kenakalan remaja di atas disebabkan oleh beberapa faktor seperti minimnya kepedulian orang tua, kurangnya kontrol sosial masyarakat, penyalahgunaan teknologi, budaya hedonisme dan konsumtif, serta pemahaman ilmu agama yang kurang. Ironis, namun demikian faktanya dan harus ada upaya terpadu yang strategis. Fakultas Hukum Universitas Bangka Belitung melalui program pengabdian kepada masyarakat mengambil peran dengan transformasi generasi laskar pelangi melalui pembentukan komunitas pelajar anti kenakalan remaja atau disingkat KOMPAK. Kegiatan yang dilakukan berorientasi pada upaya preventif. Pertama, melalui focus grup discussion (FGD) yang melibatkan para stakeholder  di pemerintah daerah, penegak hukum, guru dan para siswa. Kedua, melakukan deklarasi KOMPAK oleh semua stakeholder terkait. Ketiga, mengadakan sosialisasi bahaya kenakalan remaja kepada para siswa, pengurus Osis dan Pramuka  di beberapa SMA /SMK. Keempat, melakukan audensi dengan kepala daerah dalam hal ini Wakil Bupati Belitung Timur untuk mendapatkan support tindak lanjut KOMPAK. Kelima, talk show di Radio Belitung Timur tentang bahaya kenakalan remaja. Keenam, sosialisasi bahaya dan upaya pencegahan kenakalan remaja melalui banner disekolah-sekolah. Keenam, pembuatan WAG KOMPAK yang isinya para pengabdi dan pelajar  sebagai sarana bersama untuk sharing hal-hal positif untuk pencegahan kenakalan remaja yang masih aktif sampai sekarang

Keywords: Komunitas, Pelajar, Anti, Kenakalan, Remaja

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2019-09-17
Abstract viewed = 557 times
pdf (Bahasa Indonesia) downloaded = 435 times

Most read articles by the same author(s)