PENDAMPINGAN EVALUASI PARIWISATA DI KAMPUNG PULAU DERAWAN KABUPATEN BERAU PASCA PANDEMI COVID-19

Abstract

Kampung Pulau Derawan merupakan satu dari lima kampung yang terletak di wilayah Kecamatan Pulau Derawan, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Kampung ini memiliki luas 187,86 km2 dan menjadi bagian dari kawasan Marine Protected Area (MPA) dengan kekayaan berupa 49.159 Ha hutan mangrove, 10-80% tutupan lamun, 507 spesies karang, 872 spesies ikan karang, 5 spesies lumba-lumba, 5 spesies paus, dan 6 spesies penyu. Pandemi COVID-19 yang menerpa dunia sejak 2020 hingga saat ini cukup berimbas pada mata pencaharian masyarakat yang sebagian besar berasal dari pariwisata. Bidang jasa seperti operator wisata, pengusaha penginapan, rumah makan, dan penjualan souvenir cukup lesu dalam kurun 2 tahun terakhir. Kondisi ini mengakibatkan banyak masyarakat yang meninggalkan keseharian lamanya sebagai penyedia jasa wisata dan mencari alternatif pekerjaan lain. Peralihan mata pencaharian yang tidak diimbangi persiapan sebelumnya dikhawatirkan memberi dampak berlebih pada lingkungan. Program Desa Mitra (PDM) merupakan salah satu skema pengabdian kepada masyarakat yang mencoba memberikan sentuhan sains dan teknologi guna menanggulangi persoalan yang muncul di kawasan perdesaan. Dalam kasus ini, penyegaran kepada para masyarakat penyedia jasa wisata perlu dijalankan agar atmosfer ekowisata bahari di Kepulauan Derawan kembali bersemangat pasca terdampak COVID-19. Program ini diselenggarakan di Pulau Derawan dengan kombinasi antara metode jarak jauh (daring) untuk sharing best practise dan workshop secara luring untuk evaluasi dan perencanaan kebutuhan peningkatan keterampilan penyedia jasa wisata di Pulau Derawan. Dari kegiatan yang dilakukan, diketahui kondisi pariwisata di Pulau Derawan menghadapi berbagai persoalan baik di bidang sosial, lingkungan, dan ekonomi kelembagaan.