STRATEGI PEMENUHAN KEBUTUHAN RUANG TERBUKA HIJAU DI KOTA PANGKALPINANG MENUJU GREEN CITY
DOI:
https://doi.org/10.33019/snppm.v8i0.5991Keywords:
ekologis kota, klasifikasi supervisi, pangkalpinang, ruang terbuka hijau, savi.Abstract
Upaya pemerintah dalam mengoptimalisasi penyediaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kota Pangkalpinang masih menjadi isu strategis kota. RTH yang dibutuhkan untuk mengurangi dampak pemanasan global seringkali dikorbankan untuk pembangunan fisik kota. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kondisi eksisting RTH berdasarkan luas wilayah, mengidentifikasi penyebab utama belum terpenuhinya RTH serta merumuskan strategi pengembangan pemenuhan kebutuhan RTH di Kota Pangkalpinang. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif melalui observasi lapangan dan studi literatur serta analisis spasial menggunakan metode Klasifikasi Supervisi dengan mengklasifikasikan piksel dalam citra penginderaan jauh dan Indeks Vegetasi (Soil-Adjusted Vegetation Index/SAVI). Berdasarkan hasil analisis, penyediaan RTH di kota Pangkalpinang baru mencapai 14%, jauh di bawah target yang ditetapkan oleh pemerintah pusat dalam Undang-undang No. 26 Tahun 2007 yaitu 30% dari luas wilayah. Luasan eksisting RTH Kota Pangkalpinang teridentifikasi seluas ± 1.486 Ha yang didominasi oleh rimba kota seluas ± 1.212 Ha atau ± 11,58% dari total seluruh RTH. Penyediaan RTH ini belum mencapai standar pemenuhan kebutuhan RTH di kota Pangkalpinang disebabkan oleh keterbatasan anggaran, keterbatasan lahan dan keterbatasan data terkait kepemilikan lahan milik pemerintah yang bisa dikembangkan menjadi RTH. Dari permasalahan yang ada, strategi pengembangan RTH Kota Pangkalpinang dapat dilakukan dengan cara: 1) Penetapan aturan terkait penyediaan jalur hijau pada setiap ruas jalan kolektor primer; 2) Identifikasi lahan milik pemerintah yang terbengkalai untuk dijadikan sebagai lahan RTH Potensial; dan 3) Sosialisasi kepada masyarakat terkait peran RTH sebagai penyeimbang ekologis kota dan media eskapisme individu.
References
Yudistira, R., Meha, A. I., & Prasetyo, S. Y. (2019). Perubahan Konversi Lahan Menggunakan NDVI, EVI, SAVI dan PCA pada Citra Landsat 8 (Studi Kasus : Kota Salatiga) . Indonesian Journal of Modeling and Computing 1 , 25-30.
Caesarina, H. M. (2019). Penyediaan Ruang Terbuka Hijau dengan Pendekatan Kota Hijau di Perkotaan Martapura . Jurnal Planoearth Vol.4 No.1, 13-15.
Enderle, D. I. (2005). Integrating Supervised and Unsupervised Classification MethodsIntegrating Supervised and Unsupervised Classification Methods. Journal of The Arkansas Academy of Science, 65-70.
Setyani, W., Sitorus, S. R. P., & Panuju, D. R. (2017). Analisis ruang terbuka hijau dan kecukupannya di Kota Depok. Buletin Tanah dan Lahan, 1(1), 121-127.
Fahrez, M. A. (2018). Rencana Pengembangan Ruang Terbuka Hijau Publik Kota Pangkalpinang (Doctoral dissertation, Fakultas Teknik Unpas).
Sinaga, S. H., Suprayogi, A., & Haniah, H. (2018). Analisis Ketersediaan Ruang Terbuka Hijau Dengan Metode Normalized Difference Vegetation Index dan Soil Adjusted Vegetation Index Menggunakan Citra Satelit Sentinel-2A (Studi Kasus: Kabupaten Demak). Jurnal Geodesi Undip, 7(1), 202-211.
Mashur, D., & Rusli, Z. (2018). Upaya dan implikasi penyediaan ruang terbuka hijau (RTH). Jurnal Kebijakan Publik, 9(1), 45-52.
Hidayat, A. R., & Pradana, G. W. (2020). Penyediaan Ruang Terbuka Hijau Di Kota Bandung Melalui Collaborative Governance (Studi Pada Taman Ganesha). Publika, 8(4).
De Chiara, Josephand Koppelman, Lee E. 1978. Site Planning Standards. New York: McGraw Hill Book Company
Molnar, Donald J. 1986. Anatomy of A Park. New York: McGraw-Hill inc.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Proceedings of SNPPM FT UBB is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.