ANALISIS KUALITATIF METABOLIT SEKUNDER ESTRAKSI DAGING BUAH KELUBI (Eleiodoxa conferta) MENGGUNAKAN MICROWAVE ASSISTED EXTRACTION(MAE)
Abstract
Telah dilakukan penelitian analisis kualitatif ekstraksi daging buah kelubi (Eleiodoxa conferta) Bangka Belitung menggunakan Microwave Assisted Extraction. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui senyawa metabolit sekunder yang terkandung dalam daging buah kelubi (Eleiodoxa conferta) Bangka Belitung menggunakan Microwave Assisted Extractiondan untuk mengetahui apakah pelarut mempengaruhi kandungan senyawa metabolit sekunder dalam ekstrak daging buah kelubi. Metode Microwave Assisted Extaction menggunakan pelarut etanol, metanol, dan aseton dengan perbandingan 2:20 dan waktu ekstraksi selama 30 menit. Hasil rendemen ekstrak daging buah kelubi etanol, metanol, dan aseton secara berturut-turut yaitu 23,55%; 21,47%, dan 17,55%. Uji fitokimia terdiri dari uji alkaloid, fenol hidrokuinon/tanin, saponin, flavonoid, dan steroid. Hasil uji fitokimia menunjukkan bahwa ekstrak metanol dan etanol mengandung metabolit sekunder fenol dan flavonoid. Berbeda dengan ekstrak metanol dan etanol kandungan ekstrak aseton mengandung alkaloid, fenol, dan flavonoid. Hal ini menunjukkan bahwa pelarut mempengaruhi kandungan senyawa metabolit sekunder didalam ekstrak daging buah kelubi.
Downloads
References
Dahmoune, F, B Nayak, H Remini, dan K Madani. “Optimization of microwave-assisted extraction of polyphenols from Myrtus communis L. leaves.” Food Chemistry 166 (2015): 585-595.
Kurniasari, L, Hartati, dan R D Ratnani. “Kajian ekstrak minyak jahe menggunakan Microwave Assisted Extraction (MAE).” Momentum 4, no. 2 (2008): 47-52.
Marliana, S D, V Suryanti, dan Suyon. “Skrining fitokimia dan analisis kromatografi lapis tipis komponen kimia buah labu siam (Sechium edule Jacq. Swartz) dalam ekstrak etanol.” Biofarmasi 3, no. 1 (2005): 26-31.
Marlinda, M, S Meiske, A D Sangia, dan Wuntua. “Analisis senyawa metabolit sekunder dan uji toksisitas ekstrak etanol biji buah alpukat (Persea americana Mill).” Jurnal MIPA Unsrat Online 1, no. 1 (2010): 24-28.
Ningsih, D R, Zusfahair, dan D Kartika. “Identifikasi senyawa metabolit sekunder serta uji aktivitas ekstrak daun sirsak sebagai antibakteri.” Molekul 11, no. 1 (2016): 101-111.
Qu, W. “Extraction modeling and activities of antioxidants from pomegranate marc.” Food Engineering 99 (2010): 16-23.
Robinson, T. Kandungan organik tumbuhan obat tinggi. Bandung: ITB, 1991.
Rudiyanto, Arif. Kelubi atau asam paya penghuni rawa hutan tropis. 2015.
http//biodiversityvarriors.org/m/article (diakses 7 16, 2019).
Sangi, M S, M R J Runtuwene, H E I Simbala, dan V M A Makang. “Analisis fitokimia tumbuhan obat di Kabupaten Minahasa Utara.” Chem.Prog 1, no. 1 (2008): 47-53.
Soetomo. Kandungan buah salak untuk kebutuhan gizi. Bandung: Sinar baru algesindo, 2001.
Sudira, I W, I Merdana, dan I Wibawa. “Uji daya hambat ekstrak daun kedondong (Lannea Grandis Engl) terhadap pertumbuhan bakteri Erwinia carotovora.” Buletin Veteriner Udayana 3, no. 1 (2011): 45-50.
Copyright (c) 2019 PROCEEDINGS OF NATIONAL COLLOQUIUM RESEARCH AND COMMUNITY SERVICE
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Proceedings of SNPPM FT UBB is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.