Pengaruh Temperatur Deproteinasi Pada Deasetilasi Kitin Cangkang Udang Krosok (Penaeus semisulcatus) Terhadap Adsorpsi Logam Besi (Fe)
Abstract
Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh variasi temperatur deproteinasi pada daya adsorbsi kitosan udang krosok (Penaeus semisulcatus) terhadap logam besi (Fe) pada air kolong bekas penambangan timah timah di Pulau Bangka. Bahan baku kitosan yang digunakan dalam penelitian ini merupakan limbah cangkang udang krosok dari industri rumah tangga pembuatan ebi. Kitosan limbah cangkang udang ebi telah disintesis dalam tiga tahapan meliputi: deproteinasi, demineralisasi, dekolorisasi dan deasetilasi. Pada penelitian ini proses sintesis menggunakan variasi temperatur deproteinasi masing-masing: 30oC, 60oC, dan 90oC. Berdasarkan analisis data FTIR, dapat ditentukan nilai derajat deasetilasi sampel berturut-turut sebesar: 32,01% ; 30,94% danĀ 28,74%. Peningkatan temperatur deproteinasi menyebabkan nilai derajat deasetilasi kitosan menjadi menurun. Penurunan ini diakibatkan oleh rusaknya struktur kitin pada sampel akibat temperatur yang meningkat. Kandungan logam Fe pada air kulong yang digunakan dalam penelitian ini mencapai 6,1 ppm. Adsorbsi kitosan pada logam Fe dapat menurunkan kadar terlarut mencapai rata-rata 99,67% dari kadar awal. Kandungan gugus hidroksil pada kitosan menyebabkan terjadinya reaksi pembentukan senyawa hidroksida turunan dari logam besi terlarut. Senyawa besi hidroksida tersebut akan terpisah dari air dan membentuk endapan. Semakin besar nilai derajat deasetilasi maka akan semakin besar kandungan gugus hidroksil sehingga menyebabkan daya adsorbsi kitosan semakin meningkat.