PENDUGAAN DAERAH PENANGKAPAN IKAN TENGGIRI BERDASARKAN DISTRIBUSI SUHU PERMUKAAN LAUT DAN KLOROFIL-a DI PERAIRAN BANGKA
The Estimation of Mackerel Fishing Ground Based on Concentration of Chlorophyll-a and the Sea Surface Temperatures in Bangka Waters
Abstract
Keberhasilan kegiatan penangkapan ikan tentunya sangat dipengaruhi oleh kondisi dari Daerah Penangkapan Ikan (DPI). Oleh karena itu, informasi mengenai daerah penangkapan ikan yang potensial sangat diperlukan oleh nelayan dalam kegiatan penangkapan ikan. Klorofil-a merupakan produktivitas primer di suatu perairan. Perkembangan Klorofil-a perairan dipengaruhi oleh Suhu Permukaan Laut (SPL). Tujuan penelitian ini yaitu membuat peta sebaran klorofil-a dan SPL serta menduga DPI di perairan Bangka. DPI diduga dengan menggunakan tiga indikator, yaitu konsentrasi klorofil-a, sebaran SPL dan catch per unit effort (CPUE). Distribusi klorofil-a dan SPL di perairan Bangka menggunakan data citra Aqua MODIS. Sebaran nilai rata-rata SPL tertinggi di perairan Bangka terjadi pada musim peralihan 1 yaitu sebesar 31,2˚C, sedangkan nilai terendah terjadi pada musim barat yaitu 28,1˚C. Konsentrasi klorofil-a pada musim barat cenderung tinggi dengan nilai rata- rata 1,3 mg/m3, sedangkan pada musim peralihan 1 nilai konsentrasi klorofil-a lebih rendah yaitu 0,4 mg/m3. Hasil tangkapan ikan terbanyak diperoleh pada musim peralihan 1 yaitu sebesar 470.306 kg dengan nilai CPUE 1.256,44 kg/trip. Jumlah hasil tangkapan terendah pada musim barat yaitu 218.735 kg dengan nilai CPUE 551,11 kg/trip. Hasil dari pengambilan data insitu nilai klorofil-a tertinggi terjadi pada stasiun 5 sebesar 1,602 mg/m3 dan nilai klorofil-a terendah pada stasiun 2 sebesar 0,801 mg/m3, sedangkan SPL berkisar antara 29˚C - 31˚C. Hubungan antara faktor oseanografi tersebut dapat menentukan daerah potensial penangkapan ikan. Berdasarkan hasil analisa klorofil-a dan SPL, perairan Bangka layak sebagai penduga DPI tenggiri potensial. Penyebaran DPI tidak hanya di perairan yang dekat dengan fishing base (PPN Sungailiat), tetapi juga berada di perairan yang cukup jauh dari fishing base yang meliputi lokasi sekitar Karang Sembilan, Karang Tinggi, Karang Bahaya, Pulau Toti dan Pulau Tujuh