TEKNIK PEMBENIHAN IKAN KOI (Cyprinus rubrofuscus) DI UPT BALAI PERIKANAN BUDIDAYA, KABUPATEN BELITUNG TIMUR

  • Amelia Amelia Universitas Bangka Belitung
  • Sumardi Sumardi Balai Perikanan Budidaya, Belitung Timur, Bangka Belitung, Indonesia
  • Ahmad Fahrul Syarif Universitas Bangka Belitung

Abstract

Ikan koi atau nama latinnya (Cyprinus rubrofuscus) termasuk spesies ikan hias air tawar yang memiliki nilai jual tinggi dan merupakan ikan nasional Jepang. Daya tarik ikan koi terletak pada beberapa parameter yaitu warna, corak seimbang, bentuk tubuh dan renang agresif. Di Indonesia kebutuhan pasar ikan koi meningkat yaitu dari 20 juta dolar tahun 2011 menjadi 65 juta dolar tahun 2016, serta pada tahun 2022 produksi ikan koi sebesar 484.391 ekor. Hal ini memacu pembudidaya ikan koi untuk meningkatkan usaha budidayanya. Pembenihan ikan koi dilakukan secara semi buatan dengan penyuntikan ovaprim yang mengandung hormon analog gonadothropin dengan dosis 0,2 mL/ kg bobot ikan dan larutan fisiologis 0,2 mL/ kg bobot. Penyuntikan dilakukan pada bagian intramuscular atau otot punggung dengan kemiringan 45oC. Pemijahan berlangsung pada malam hari dalam waktu 3-4 jam. Ikan jantan mengejar ikan betina, jantan akan mengeluarkan sperma saat betina melakukan ovulasi. Setelah pemijahan, induk dipindahkan ke kolam pemeliharaan induk setelah dikarantina. FR yang dihasilkan sebesar 71%, HR sebesar 65% dan SR sebesar 62%.

Keywords: Cyprinus rubrofuscus, Pemijahan semi buatan, Praktek Kerja Lapang

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2023-12-11
Abstract viewed = 270 times
pdf downloaded = 219 times