Increasing Agricultural Production By Utilizing Crab Shell Waste Into Organic Fertilizer On Seliu Island, Belitung Regency
Peningkatan Produksi Pertanian Dengan Pemanfaatan Limbah Cangkang Rajungan Menjadi Pupuk Organik Di Pulau Seliu, Kabupaten Belitung
Abstract
Produksi rajungan di Kepulauan Bangka Belitung cukup tinggi berbanding lurus dengan limbah yang dihasilkan. Tingginya kandungan hara makro dan mikro serta produksi limbah rajungan di kabupaten Belitung memberikan potensi yang besar untuk dijadikan kompos sebagai nutrisi bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Kegiatan ini bertujuan untuk menerapkan teknologi pembuatan pupuk kompos dan pembelajaran bagi masyarakat terkait tahapannya dengan memanfaatkan limbah cangkang rajungan dalam sistem budidaya pertanian. Metode yang digunakan dalam pembuatan kompos rajungan yaitu dengan menerapkan teknologi pembuatan pupuk organik menggunakan mikroba secara anaerob. Kegiatan dalam pembuatan kompos rajungan ini dilaksanakan selama 35 hari. Tempat yang digunakan adalah rumah kompos di Desa Seliu Kecamatan Membalong Kabupaten Belitung Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Parameter yang diamati pada proses pengomposan yaitu parameter fisika dan parameter kimia. Kematangan kompos ditandai dengan warna bahan kompos setelah kompos matang menjadi hitam kecoklatan menyerupai warna tanah, suhu kompos yaitu telah sama dengan suhu air tanah (28 0 C–300C), bau kompos
tidak lagi menyengat dan pH menjadi netral yaitu 7. Peranan kompos rajungan dalam sistem budidaya pertanian yaitu untuk memberikan nutrisi bagi tanaman dan meningkatkan pertumbuhan vegetatif tanaman. Pupuk yang telah dibuat kemudian dikemas dan dibagikan ke petani, masyarakat dan perangkat Desa P. Seliu Kab. Belitung
Downloads
Copyright (c) 2018 Kurniawan Kurniawan, Anggraeni Yunita, Christianingrum Christianingrum
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.