PEMANFAATAN LIMBAH CANGKANG KERANG DARAH SEBAGAI BIO-KOAGULAN UNTUK PENJERNIHAN AIR TANAH TERPOLUSI (STUDI KASUS: SELINDUNG)
Abstract
Krisis air bersih merupakan salah satu permasalahan di negara berkembang seperti Indonesia. Salah satu lokasi yang mengalami krisis air bersih adalah Kelurahan Selindung, Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Air sumur di lokasi tersebut memiliki warna kekuningan. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu pengolahan air agar meningkat kualitasnya. Sebagai daerah kepulauan, Kepulauan Bangka Belitung memiliki wilayah laut yang luas disertai hasil laut yang berlimpah seperti kerang yang menghasilkan limbah berupa cangkang. Cangkang kerang memiliki kandungan kalsium karbonat yang dapat dijadikan sebagai material kalsium oksida untuk membantu menjernihkan air setelah dikalsinasi pada temperatur 1000 . Hasil XRD menyatakan bahwa suhu 1000 Â menghasilkan semua puncak CaO. Untuk mengamati pengaruh penggunaan serbuk cangkang kerang dalam penjernihan air maka dalam penelitian ini dilakukan pencampuran kalsium oksida dan kalsium karbonat (CaCO3) dari serbuk cangkang kerang ke dalam air keruh. Berdasarkan hasil dari nilai TDS, pH, konduktivitas listrik dan warna. Penambahan CaCO3 tidak menyebabkan perubahan yang signifikan terhadap nilai awal sampel tanpa penambahan apapun. Hal ini menyatakan bahwa penambahan CaCO3 tidak memiliki efek yang cukup signifikan terhadap penjernihan air. Sedangkan setelah penambahan CaO terjadi perubahan nilai TDS, pH, konduktivitas listrik dan perubahan warna. Semakin banyak massa yang digunakan semakin jernih air yang dihasilkan .
Downloads
References
Handra, H., Ardiyanto & Maycel, T., 2014. Pemanfaatan Limbah Cangkang Kerang Darah (Andara granosa Linn) Dalam Sintesis Nanohidrosiapatit Sebagai Bone Implan Untuk Kerusakan Tulang..
Hanum, F., Tambun, R., Ritonga, M. Y. & Kasim, W. W., 2015. Aplikasi elektrokoagulasi dalam pengolahan limbah cair pabrik kelapa sawit. Jurnal Teknik Kimia USU, Volume 4, pp. 13-17.
Nugroho, B. A., Miswadi, S. S. & Santosa, N. B., 2014. Penggunaan Serbuk biji kelor untuk menurunkan kadar Pb, kekeruhan dan intensitas warna. Indonesian Journal of Chemical Science, Volume 3, pp. 174-178.
Pala’langan, T. A., Sinardi & Iryani, A., 2017. Studi karakterisasi kitosan dari cangkang kepitingbakau (Scylla olivacea) sebagai penjernih air pada air sumur, UNIFA, pp. 248-256.
Sari, K. A., Riyadi, P. H. & Anggo, A. D., 2014. Pengaruh lama perebusan dan konsentrasi larutan jeruk nipis (Citrus aurantifolia) terhadap kadar timbal (Pb) dan kadmium (Cd) pada kerang darah (Anadara granosa). Jurnal Pengolahan dan Bioteknologi Hasil Perikanan , Volume 3, pp. 1-10.
Surest, A. H., Wardani, A. R. & Fransiska, R., 2012. Pemanfaatan limbah kulit kerang untuk menaikkan pH pada proses pengolaan air rawa menjadi air bersih. Jurnal Teknik Kimia, Volume 18, pp. 10-15.
Tiandho, Y., 2019. Quality improvement of water from post tin minig based on a wasted cockle shell. IOP Conference Series: Materials Science and Engineering, 496(1), p. 012058.
Tiandho, Y. et al., 2018. Utilization of wasted cockle shell as a natural coagulant and a neutralizer of polluted water in Bangka Belitung islands,Indonesia. s.l., s.n.
Widiyanto, A. F., Yuniarno, S. & Kuswanto, 2015. Polusi air tanah akibat limbah industri dan limbah rumah tangga. Jurnal Kesehatan Masyarakat, Volume 2, pp. 246-254.
Proceedings of SNPPM FT UBB is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.