A STUDI KOMPARASI BIOAKUMULASI LOGAM BERAT TIMBAL (Pb) PADA TAMBAK TRADISIONAL IKAN BANDENG (Chanos chanos) DI PANTURA JAWA TIMUR: GRESIK, SIDOARJO, DAN PASURUAN
DOI:
https://doi.org/10.33019/joaa.v10i1.6261Keywords:
Ikan Bandeng, Logam Berat, Timbal, BioakumulasiAbstract
Abstrak
Ikan bandeng (Chanos chanos) merupakan potensi perikanan payau. budidaya ikan bandeng di Jawa Timur masih menggunakan sistem tradisional, dimana air baku tambak menggunakan aliran air sungai setempat dan pasang surut air laut. Budidaya ikan bandeng secara tradisional memiliki kelemahan yaitu sulit menjaga kualitas air sehingga mudah tercemar oleh limbah rumah tangga maupun limbah industri. Bioakumulasi logam berat merupakan proses peningkatan konsentrasi suatu zat yang masuk kedalam tubuh mahkluk hidup. Salah satu logam berat yang dapat mencemari perairan yaitu logam timbal (Pb). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi limbah timbal (Pb) yang terkandung pada air, sedimen, dan daging ikan bandeng di tambak tradisional Desa Watuagung (Gresik), Desa Kalanganyar (Sidoarjo), dan Desa Jarangan (Pasuruan). Selain itu, untuk mengetahui tingkat pencemaran Pb di Desa Watuagung (Gresik), Desa Kalanganyar (Sidoarjo), dan Desa Jarangan (Pasuruan). Metode penelitian ini dengan mengambil data secara acak (purposive random sampling). Dengan pengambilan sampel di tiga lokasi yang berbeda, setiap lokasi terdapat tiga stasiun yang diuji. Hasil dari penelitian ini, kandungan logam Pb pada air dan daging ikan bandeng tidak terdeteksi, pada sedimen terjadi akumulasi logam Pb namun kadarnya masih dibawah baku mutu dan masih layak untuk kegiatan budidaya ikan bandeng. Tingkat pencemaran logam Pb pada ketiga lokasi tambak (Gresik), (Sidoarjo), dan (Pasuruan) masih tergolong aman. Nilai indeks pencemaran Igeo, CF, dan BCF masih dibawah ambang batas dan masih tergolong aman.
Kata Kunci: Ikan Bandeng, Logam Berat, Timbal, Bioakumulasi
Abstract
Milkfish (Chanos chanos) is a potential brackish water fishery. milkfish cultivation in East Java still uses a traditional system, where the raw water of the pond uses local river water flow and sea tides. Traditional milkfish cultivation has the disadvantage that it is difficult to maintain water quality so that it is easily contaminated by household waste and industrial waste. Bioaccumulation of heavy metals is the process of increasing the concentration of a substance that enters the body of a living creature. One of the heavy metals that can pollute waters is lead. This study aims to determine the concentration of lead (Pb) waste contained in water, sediment, and milkfish meat in traditional ponds in Watuagung Village (Gresik), Kalanganyar Village (Sidoarjo), and Jarangan Village (Pasuruan). In addition, to determine the level of Pb pollution in Watuagung Village (Gresik), Kalanganyar Village (Sidoarjo), and Jarangan Village (Pasuruan). This research method is by purposive random sampling. By taking samples at three different locations, each location has three stations that are tested. The results of this study, the Pb metal content in water and milkfish meat was not detected, in the sediment there was an accumulation of Pb metal but the levels were still below the quality standards and were still suitable for milkfish cultivation activities. The level of Pb metal pollution in the three pond locations (Gresik), (Sidoarjo), and (Pasuruan) was still relatively safe. The pollution index Igeo, CF, and BCF were still below the quality standards and were still safe.
Keywords: Milkfish, Heavy Metal, Lead, Bioaccumulation
References
Amriani, B, H dan Hadiyarto, A. 2011. Bioakumulasi Logam Berat Timbal (Pb) dan Seng (Zn) pada Kerang Darah (Anadara granosa L.) dan Kerang Bakau (Polymesoda bengalensis L.) di Perairan Teluk Kendari. Jurnal Ilmu Lingkungan, 9(2), 45-50.
Anggraeny, Y. A. 2010. Analisis Kandungan Logam Berat Pb, Cd, Dan Hg Pada Kerang Darah (Anadara Granosa) Di Perairan Bojonegara, Kecamatan Bojonegara, Kabupaten Serang.
Australian and New Zealand Environment and Conservation Council. 2000. ANZECC Interim Sediment Quality Guidlines Report for the Environmental Research Institute of the Supervising Scientist Sydney, Australia. ANZECC ISQG-Low.
Awaluddin., Kabangnga, A dan Noor, R. J. 2020. Kajian Cemaran Timbal (Pb) pada Tambak Tradisional Ikan Bandeng (Chanos chanos). Jurnal Berkala Kesehatan, 6(2), 62-68.
Aziz, R., Nirmala, K., Affandi, R dan Prihadi, T. 2015. Kelimpahan plankton penyebab bau lumpur pada budidaya ikan bandeng menggunakan pupuk N: P. Jurnal Akuakultur Indonesia, 14(1), 58–68.
[BPS]Badan Pusat Statistik. 2022. Kabupaten Sidoarjo Dalam Angka 2022. Badan Pusat Statistik Bogor.
[SNI]Badan Standarisasi Nasional. 2009. SNI 7387:2009. Batas Maksimum Cemaran Logam Berat Pada Pangan. Badan Standarisasi Nasional: Jakarta.
[SNI]Badan Standardisasi Nasional. 2014. SNI 8005:2014. Produksi Bandeng Ukuran Konsumsi Secara Intensif di Tambak. Standar Nasional Indonesia: Jakarta.
Binkowski, Ł. J. 2017. The influence of environmental conditions on lead transfer from spent gunshot to sediments and water. Other routes for Pb poisoning. Chemosphere, 187, 330-337.
Darmono. 1995. Logam Dalam Sistem Biologi Makhluk Hidup. Jakarta: UI Press
Darmono. 2001. Lingkungan Hidup dan Pencemaran Hubungannya dengan Toksikologi Senyawa Logam. Jakarta: UI Press.
Diah, B, M. 2016. Analisis Kandungan Timbal (Pb) ,Cadmium (Cd) pada Air dan Ikan Bandeng (Chanos chanos) di Tambak Kota dan Kabupaten Pekalongan. Fakultas Perikanan UNIKAL.
Effendi, H. 2003.Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumberdaya Hayati Lingkungan. Kanisius. Yogyakarta.
Effendi, F., Tresnaningsih, E., Sulistomo, A. W., Wibowo, S dan Hudoyo, K. S. 2012. Penyakit Akibat Kerja Karena Pajanan Logam Berat. Jakarta: Direktorat Bina Kesehatan Kerja dan Olahraga Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Hakanson, L. 1980. Ecological Risk Index for Aquatic Pollution Control. A Sedimentological Approach. Water Research, 14(5), 975–1001.
Huniyah, A., Alamsjah, M, A dan Pursetyo, K, T. 2015. Analisis Finansial Pembesaran Ikan Bandeng (Chanos chanos) Pada Tambak Tradisional Dengan Sistem Monokultur Dan Polikultur Di Kecamatan Mulyorejo, Surabaya, Jawa Timur. JIPK: Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan, 7(2),169-176.
Irawan, D dan Handayani, L. 2021. Studi Kesesuaian Kualitas Perairan Tambak Ikan Bandeng (Chanos chanos) di Kawasan Ekowisata Mangrove Sungai Tatah. Budidaya Perairan, 9(1), 10-18.
Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 51 Tahun 2004 Tentang Baku Mutu Air Laut untuk Biota Laut. Berita Negara Republik Indonesia. Jakarta.
Komala, P. S., Azhari, R. M., Hapsari, F. Y., Edwin, T., Ihsan, T., Zulkarnaini, Z., and Harefa, M. 2022. Comparison of bioconcentration factor of heavy metals between endemic fish and aquacultured fish in Maninjau Lake, West Sumatra, Indonesia. Biodiversitas Journal of Biological Diversity, 23(8).
Lamai, C., Kruatracue, M., Pokethitiyooka, P., Upathame and Sounthomsarathoola, V. 2005. Toxicity and Accumulation of Lead and Cadmium in The Filamentous Green Alga Cladophora Fracta Lo. F. Muller Ex Vah Kotzing : A Laboratory Study. Sci Asia, 3(1),121 -127.
Mahardika, D. I dan Salami, I. R. S. 2012. Profil distribusi pencemaran logam berat pada air dan sedimen aliran sungai dari air lindi TPA Sari Mukti. Jurnal Teknik Lingkungan, 18(1), 30.
Maniagasi, R., Tumembouw, S. S dan Mudeng, Y. 2013. Analisis kualitas fisika kimia air di areal budidaya ikan Danau Tondano Provinsi Sulawesi Utara. E-Journal Budidaya Perairan, 1(2), 29-37.
Marhawati, M dan Ma’ruf, M. I. 2018. Analisis Faktor-Faktor yang Memengaruhi Produksi Ikan Bandeng di Kecamatan Ma’Rang Kabupaten Pangkep. Jurnal Ekonomi Dan Pendidikan, 1(2), 50–57.
Ma’rifa, A., Dewi, N. N dan Adriyanto, S. 2024. Analis Bioakumulasi Logam Berat (Pb, As) Pada Ikan Bandeng (Chanos chanos) Di Tambak Tradisional Desa Banjar Kemuning, Kabupaten Sidoarjo. Jurnal Perikanan, 14(1), 93-102.
Martuti, N. K. T. 2012. Kandungan logam berat cu dalam ikan bandeng, studi kasus di tambak wilayah Tapak Semarang. In Seminar Nasional Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan.
Mas’ud, F. 2011. Prevalensi dan Derajat Infeksi Dactylogyrus sp. Pada Insang Benih Bandeng (Chanos chanos) di Tambak Tradisional, Kecamatan Glagah, Kabupaten Lamongan. JIPK: Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan.
Notoadmojo, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.
Prasetya, I. 2004. Logika dan Prosedur Penelitian. Jakarta: STIA-LAN Press.
Raj, S., Jee, P.K and Panda, C, R. 2013. Textural and heavy metal distribution in sediments of Mahanadi Estuary, East Coast of India. Indian Journal of Geo Marine Sciences, 42(3),370-374.
Rabee, A.M., Y.F. Al-Fatlawy, A.A.H.N.A. Own, and M. Nameer. 2011. Using pollution index (PLI) and geoaccumulation index (I_geo) for the assessment of heavy metals poluution in Tigris River Sediment in Bagdad Region. J. of Al-Nahrain University, 14(4),108-114.
Shofa, S. U dan Navastara, A. M. 2015. Faktor Penentu Pengembangan Industri Pengolahan Perikanan Di Kabupaten Sidoarjo melalui Pengembangan Ekonomi Lokal. JURNAL TEKNIK ITS, 4(2), C76– C80.
Sudinno, D., Jubaedah, I da Anas, P. 2015. Kualitas air dan komunitas plankton pada tambak pesisir Kabupaten Subang, Jawa Barat. Jurnal Penyuluhan Perikanan Dan Kelautan, 9(1), 13–28.
[SNI]Badan Standarisasi Nasional. 2009. SNI 7387:2009. Batas Maksimum Cemaran Logam Berat Pada Pangan. Badan Standarisasi Nasional: Jakarta.
[SNI]Badan Standardisasi Nasional. 2014. SNI 8005:2014. Produksi Bandeng Ukuran Konsumsi Secara Intensif di Tambak. Standar Nasional Indonesia: Jakarta.
Suryono, C. A. 2006. Bioakumulasi Logam Berat melalui Sistem Jaringan Makanan dan Lingkungan pada Kerang Bulu Anadara inflata. Ilmu Kelautan. 9(1), 1-9.
Tran, Q, H and Pham, K, P. 2021. Determination of Trace Toxic Metal (As, Cd, Pb) in Freshwater Fish of Vietnam by ICP-MS. International Journal of Food Science and Agriculture, 5(1), 163-169.
Triastuti, R, J., Aditama, S dan Rahardja, B, S. 2015. Studi Bioakumulasi Timbal (Pb) Pada Ikan Bandeng Di Tambak Sekitar Perairan Sungai Buntung, Kabupaten Sidoarjo. JIPK: Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan, 7(1), 115-120.
Ula, M dan Kusnadi, N. 2017. Analisis Usaha Budidaya Tambak Bandeng Pada Teknologi Tradisional Dan Semi Intensif Di Kabupaten Karawang. Forum Agribisnis, 7(1), 49-66.