DAMPAK KEPADATAN KERANG HIJAU (Perna viridis) TERHADAP KUALITAS AGAR RUMPUT LAUT DAN KONDISI TANAH
DOI:
https://doi.org/10.33019/joaa.v10i1.6378Keywords:
G. verrucosa, green mussel density, agar quality, heavy metal accumulationAbstract
Di Indonesia, terutama di Jawa Timur, Gracillaria verrucosa adalah komoditas perairan yang sangat menguntungkan secara ekonomi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi bagaimana kepadatan kerang hijau Perna viridis mempengaruhi kualitas agar yang dihasilkan oleh G. verrucosa, serta kondisi tanah di kolam budidaya. Tiga perlakuan kepadatan kerang (10, 20 dan 30 ekor) digunakan dalam penelitian ini, yang dilakukan di tambak Desa Pangkah Kulon, Gresik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa G. verrucosa menghasilkan rendemen agar berkisar antara 13,05% hingga 15,68%, dan peningkatan rendemen berkorelasi positif dengan peningkatan kepadatan kerang. Menurut analisis kandungan karbon, nitrogen, dan fosfor, G. verrucosa menyerap nitrogen lebih baik daripada fosfor. Pada Hari ke-21, pengukuran Total Bahan Organik Rumput Laut (TBOR) meningkat pada semua perlakuan, dengan nilai TBOR meningkat dari 162,47 mg/L menjadi 178,22 mg/L. Namun, jumlah Total Bahan Organik Tanah (BOT) menurun, terutama pada perlakuan dengan kepadatan kerang tertinggi (30 ekor), yang menunjukkan tingkat bahan organik di tanah yang lebih rendah. Ada kemungkinan penurunan BOT ini akan mengurangi akumulasi logam berat dalam sedimen. pH tanah tetap berada pada tingkat yang layak untuk budidaya rumput laut dan memberikan lingkungan yang ideal untuk pertumbuhan G. verrucosa. Menurut penelitian ini, mengelola kepadatan kerang hijau dapat meningkatkan lingkungan budidaya rumput laut selain mengurangi kemungkinan akumulasi logam berat di dasar perairan.
References
Bahri, S., Indra, & Mayassir. (2013). Kualitas lahan tambak dan sosial ekonomi pada budidaya udang dan ikan di Kecamatan Seunuddon Kabupaten Aceh Utara. Jurnal Manajemen Sumberdaya Lahan, 3(1), 412–420.
Basmal, J., Kusumawati, R., & Utomo, B. S. B. (2015). Mutu Sap Liquid Rumput Laut Sargassum yang Diekstrak Menggunakan Kalium Hidroksida sebagai Bahan Pupuk. Jurnal Pascapanen Dan Bioteknologi Kelautan Dan Perikanan, 10(2), 143. https://doi.org/10.15578/jpbkp.v10i2.365
Berliana, S., Harini, N., & Anggriani, R. (2020). Karakter Fisikokimia Agar-Agar dari Rumput Laut Gracilaria sp. dengan Variasi Air Kelapa dan Lama Ekstraksi. Food Technology and Halal Science Journal, 3(2), 102. https://doi.org/10.22219/fths.v3i2.13212
Desanti, I. A., Pramesti, R., & Sunaryo, S. (2023). Pertumbuhan Gracilaria sp. dengan Kepadatan Berbeda Pada Air Limbah Pemeliharaan Udang Intensif. Journal of Marine Research, 12(1), 103–109. https://doi.org/10.14710/jmr.v12i1.35054
Erika, A., Hudatwi, M., & Akhrianti, I. (2022). Identifikasi Jenis Bivalvia Pada Ekosistem Mangrove Di Sekitar Perairan Kota Pangkalpinang. Journal of Marine Research, 11(4), 695–705. https://doi.org/10.14710/jmr.v11i4.34036
Handayani, M. F., Muhlis, M., & Gunawan, E. R. (2016). ANALISIS KANDUNGAN LOGAM BERAT Pb PADA SEDIMEN dan KERANG DARAH (Genus: Anadara) di PERAIRAN PANTAI LABUHAN TERENG KABUPATEN LOMBOK BARAT. Jurnal Penelitian Pendidikan IPA, 2(2). https://doi.org/10.29303/jppipa.v2i2.204
Harahap, M. R. (2020). Pengaruh Media Pupuk Cair (Starter) Rumput Laut Hijau (Gracillaria sp) Terhadap Tumbuh Kembang Bakteri Pembusuk (Effectuve Microorganisme) Sampah Sebagai Kemampuan Pengubah Komposisi Struktur Tanah Di Indonesia (Issue September 2020).
Irawan, H., Nur, M., & Naufal, A. (2023). Efek Perbedaan Jenis Rumput Laut Sebagai Agen Fitoremediasi Pada Sistem Budidaya Udang Windu ( Penaeus monodon ) Semi Intensif. 9(2), 311–316.
Khatimah, K., E. al. (2023). The Potential of Seaweed Gracilaria sp . as An Organic Waste. International Jurnal of Applied Biology, 7(1), 15–25.
Mayori, D. V. A., Rahardja, B. S., Suciyono, S., & Lutfiyah, L. (2020). Kombinasi rumput laut (Eucheuma cottonii) dan kerang hijau (Perna viridis) sebagai biofilter logam berat timbal (Pb). Depik, 9(2), 151–155. https://doi.org/10.13170/depik.9.2.15762
Muktiniati, M., Junaidi, M., & Setyono, B. D. H. (2022). Nitrogen Absorption Rate in Kappaphycus alvarezii with a Longline System in the IMTA (Integrated MultiTrophic Aquaculture) Area at Ekas Bay. Jurnal Biologi Tropis, 22(3), 815–823. https://doi.org/10.29303/jbt.v22i3.3562
Rahayu, J., & Purnomo, T. (2022). Analisis Konsentrasi Logam Berat Tembaga (Cu) pada Rumput Laut Gracilaria sp. yang Dibudidaya di Kampung Rumput Laut Kecamatan Jabon, Sidoarjo. Sains Dan Matematika, 7(1), 13–19. https://doi.org/10.26740/sainsmat.v7n1.p13-19
Rahim, A. R. (2018). Utilization of organic wastes for vermicomposting using lumbricus rubellus in increasing quality and quantity of seaweed Gracilaria verrucosa. Asian Journal of Microbiology, Biotechnology and Environmental Sciences, 20(2), S17–S23.
Rahim, A. R., Utami, D. R., & Budi, S. (2023). Optimizaton quality of Agar Gracilaria verrucosa Seaweed with different density in extensive polyculture system. International Journal of Environmental Research and Education, 3(2), 1–16. https://doi.org/10.61186/injoere.3.2.1
Santika, L., Ruf, W., & Romadhon, R. (2014). Characteristics of Cultured Seaweed Gracilaria verrucosa Agar Treated with Different Alkali Concentration and Harvesting Times. Jurnal Pengolahan Dan Bioteknologi Hasil Perikanan, 3(4), 98-105 https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jpb.
Septiningsih, E, S. T. (2020). Pemasyarakatan Teknologi Polikultur Udang Windu Penaeaus monodon Fabr., Ikan Bandeng Chanos chanos Forskal dan Rumput Laut Gracillaria verrucosa di Tambak. Ilmu Alam Dan Lingkungan, 11(1), 21–28.
Situngkir, Y. A., Sari, A. H. W., & Perwira, I. Y. (2019). Tingkat Dekomposisi Bahan Organik Pada Substrat Dasar Tambak Udang Vannamei ( Litopenaeus vannamei ) di Desa Patas Bagian Timur , Buleleng , Bali. Aquatic Science II, 86, 79–86.
Suyono, S. M. dan. (2015). Model Optimasi Pengelolaan Kualitas Lingkungan Melalui Peran Biofilter Rumput Laut (Gracilaria sp.) Untuk Pengembangan Tambak yang Berkelanjutan. Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan Universitas Pancasakti Tegal.
Usman, A. F., Budimawan, & Budi, P. (2015). KANDUNGAN LOGAM BERAT Pb-Cd DAN KUALITAS AIR DI PERAIRAN BIRINGKASSI, BUNGORO, PANGKEP. Agrokompleks, 4(9), 103–107.
Wijsman, J., Troost, K., Fang, J., & Roncarati, A. (2018). Global Production of Marine Bivalves. In Goods and Services of Marine Bivalves.
Yudiati, E., Ridlo, A., Nugroho, A. A., Sedjati, S., & Maslukah, L. (2020). Analisis Kandungan Agar, Pigmen dan Proksimat Rumput Laut Gracilaria sp. pada Reservoir dan Biofilter Tambak Udang Litopenaeus vannamei. Buletin Oseanografi Marina, 9(2), 133–140. https://doi.org/10.14710/buloma.v9i2.29453
Yulistiana, U., Damayanti, A. A., & Cokrowati, N. (2020). Pertumbuhan Gracilaria sp. yang Dibudidayakan Pada Tambak di Bajo Baru Dompu. Rekayasa, 13(3), 212–218. https://doi.org/10.21107/rekayasa.v13i3.9013
Zainuddin, F., & Nofianti, T. (2022). Pengaruh Nutrient N Dan P Terhadap Pertumbuhan Rumput Laut Pada Budidaya Sistem Tertutup. Jurnal Perikanan Unram, 12(1), 116–124. https://doi.org/10.29303/jp.v12i1.279