Pemanfaatan Satwa Liar sebagai Obat Tradisional di Desa Air Mesu Timur dan Cambai Selatan, Kabupaten Bangka Tengah

  • Sujadi Priyansah Program Studi Konservasi Sumber Daya Alam, Fakultas Teknik dan Sains, Universitas Muhammadiyah Bangka Belitung, Indonesia
  • Randi Syafutra Program Studi Konservasi Sumber Daya Alam, Fakultas Teknik dan Sains, Universitas Muhammadiyah Bangka Belitung, Indonesia
  • Fifin Fitriana Program Studi Konservasi Sumber Daya Alam, Fakultas Teknik dan Sains, Universitas Muhammadiyah Bangka Belitung, Indonesia
  • Ririn Apriyani Program Studi Konservasi Sumber Daya Alam, Fakultas Teknik dan Sains, Universitas Muhammadiyah Bangka Belitung, Indonesia
  • Elvan Hatta Mahatir Program Studi Konservasi Sumber Daya Alam, Fakultas Teknik dan Sains, Universitas Muhammadiyah Bangka Belitung, Indonesia
  • Mardiana Safitri Program Studi Konservasi Sumber Daya Alam, Fakultas Teknik dan Sains, Universitas Muhammadiyah Bangka Belitung, Indonesia
  • Tri Dimas Husin Program Studi Konservasi Sumber Daya Alam, Fakultas Teknik dan Sains, Universitas Muhammadiyah Bangka Belitung, Indonesia

Abstract

Bangka is one of the main islands in Bangka Belitung Islands Province whose people still believe in local culture that has been passed down for generations. Community of Air Mesu Timur and Cambai Selatan Villages, Bangka Tengah District still believe it. Air Mesu Timur and Cambai Selatan Villages are two of several villages that surround Gunung Mangkol Great Forest Park. This study aimed to find out the usage of wild animals as traditional medicine by the community of Air Mesu Timur and Cambai Selatan Villages, which wild animals they used, and how they processed it. The method used was snowball sampling which consists of a preliminary survey and informant gathering, and the interview to gather the information and data collection. Ten species of wild animals were used by the community as traditional medicine. The wild animals were obtained from hunting in Gunung Mangkol Great Forest Park. Currently, people who use wild animals as traditional medicine have decreased due to the existence of modern medicine and the decline of the wild animal population. However, in small groups, people still use wild animals as traditional medicine.

Keywords: traditional medicine, snowball sampling, interview, etnozoology, Air Mesu Timur and Cambai Selatan Villages

Downloads

Download data is not yet available.

References

Afriyansyah, B., Hidayati, N.A. & Aprizan, H. (2016). Pemanfaatan hewan sebagai obat tradisional oleh Etnik Lom di Bangka. Jurnal Penenelitian Sains, 18(2), 66-74.
BLH BATENG [Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bangka Tengah]. (2016). Buku Keanekaragaman Hayati Perbukitan Pading dan Mangkol. Bangka Tengah: Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bangka Tengah.
Farida, W.R. (2012). Kualitas daging dan bagian tubuh lain trenggiling (Manis Javanica Desmarest, 1822). Jurnal Biologi Indonesia, 8(1), 141-154.
Iswandono, E., Zuhud, E.A.M., Hikmat, A. & Kosmaryandi, N. (2015). Pengetahuan etnobotani Suku Manggarai dan implikasinya terhadap pemanfaatan tumbuhan hutan di Pegunungan Ruteng. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia, 20(3), 171-181.
Lusma. (2015). Pemanfaatan Hewan sebagai Obat oleh Suku Melayu, Suku Tionghoa, Suku Bugis dan Suku Lom: Studi Kasus Kecamatan Tempilang [Skripsi]. Balunijuk: Universitas Bangka Belitung.
Mulyono, Mardiya, Verawati, V., Kemaladewi, P. & S. Kasmanhadi, H. (2008). Pemanfaatan Asam Linoleik Omega 3 dan Omega 6 pada Ekstrak Lendir Ikan Lele (Clarias batrachus) Sebagai Obat Hipertensi Alternatif [Laporan PKM Penulisan Ilmiah]. Bogor: Institut Pertanian Bogor.
Novriyanti. (2019). Pemanfaatan satwa liar oleh masyarakat sekitar hutan Desa Beringin Tinggi, Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi. Jurnal Silva Tropika, 3(2), 142-150.
Nukraheni, Y.N., Afriyansah, B. & Ihsan, M. (2019). Ethnozoologi masyarakat Suku Jerieng dalam memanfaatkan hewan sebagai obat tradisional yang halal. Journal of Halal Product and Research, 2(2), 60-67.
Paisal. (2018). Pemanfaatan Hewan sebagai Alternatif Pengobatan Tradisional Suku Anak Dalam: Studi Etnozoologi di Kawasan Taman Nasional Bukit Dua Belas Kabupaten Sarolangun [Skripsi]. Jambi: Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin.
Pariyanto, Santoso, Hidayat, T. & Darwin, C. (2022). Pemanfaatan hewan reptilia sebagai obat tradisional oleh masyarakat Desa Taman Bogo Kecamatan Purbolinggo Kabupaten Lampung Timur. Setawar Abdimas: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat, 1(1), 5-14.
Setyoko, Indriaty, Desy, R. & Pandia E. S. (2019). Etnozoologi masyarakat pesisir Seruway Aceh Tamiang dalam konservasi tungtong laut (Batagur Borneoensis). Sainmatika: Jurnal Ilmiah Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, 16(1), 46-54.
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Published
2021-12-31
How to Cite
Priyansah, S., Syafutra, R., Fitriana, F., Apriyani, R., Mahatir, E., Safitri, M., & Husin, T. (2021). Pemanfaatan Satwa Liar sebagai Obat Tradisional di Desa Air Mesu Timur dan Cambai Selatan, Kabupaten Bangka Tengah. EKOTONIA: Jurnal Penelitian Biologi, Botani, Zoologi Dan Mikrobiologi, 6(2), 35-41. https://doi.org/10.33019/ekotonia.v6i2.2812
Abstract viewed = 821 times
PDF (Bahasa Indonesia) downloaded = 1101 times