Regional Spatial Planning for Goat Farming in North Lampung Regency to Support Food Sovereignty
Tata Ruang Wilayah Peternakan Kambing di Kabupaten Lampung Utara dalam Mendukung Kedaulatan Pangan
DOI:
https://doi.org/10.33019/jia.v6i2.5590Keywords:
Goat Farming, North Lampung, Food Sovereignty, Regional Spatial PlanningAbstract
Goats are a prominent commodity within the ruminant livestock sector, serving as the primary meat producer to meet national demands. To support the development and productivity of goat farming, it is crucial to establish suitable spatial and regional planning frameworks for breeders. North Lampung is one of the regencies in Lampung Province with significant potential for goat farming, supported by a diverse vegetation profile and abundant agricultural waste for feed. Agricultural production in North Lampung reaches 61,823 tons annually, with rice as the primary crop, while livestock production totals 1,847,319 tons per year. The region provides 64,915 hectares for food crops and 128,563 hectares for plantations, with a goat population of 82,849. This potential enables North Lampung Regency to become a prominent goat farming area. However, the regency lacks standardized spatial planning and mapping for goat farming areas. This study identifies and analyzes the potential for goat farming development in North Lampung Regency using two stages: (1) identifying and analyzing goat farming potential through Location Quotient (LQ) analysis to determine farming centers, and (2) creating a goat farming development map for North Lampung Regency using Corel Draw/GIS. The map will outline regions suitable for goat farming as a foundation for government policy in North Lampung. The results identify 11 sub-districts, out of the 23, that can serve as business centers for goat farming development in North Lampung Regency. This research serves as a reference for the Lampung Provincial Government and related stakeholders in future goat farming policy decisions in North Lampung Regency.
Downloads
References
Arifin, B. (2013). Ekonomi pembangunan pertanian. PT Penerbit IPB Press.
Badan Pusat Statistik Kabupaten Lampung Utara. (2024). Kabupaten Lampung Utara dalam angka 2024. Badan Pusat Statistik Kabupaten Lampung Utara.
Hastang, A. A. (2014). Analisis keuntungan peternak sapi potong berbasis peternakan rakyat di Kabupaten Bone. Jurnal Ilmu dan Industri Peternakan, 1(3), 240–252.
Hendarto, R. M. (2000). Analisis potensi daerah dalam pembangunan ekonomi. Makalah Diklat Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro, Semarang.
Hidayat, H., Pagala, M. A., & Zulkarnain, D. (2020). Basis pengembangan kawasan sapi potong berdasarkan luas tanaman perkebunan dan tanaman pangan di Kabupaten Muna. Jurnal Sosio Agribisnis, 5(1), Article 1. https://doi.org/10.33772/jsa.v5i1.9916
Iskandar, F., Awaluddin, M., & Yuwono, B. D. (2016). Analisis kesesuaian penggunaan lahan terhadap rencana tata ruang/wilayah di Kecamatan Kutoarjo menggunakan sistem informasi geografis. Jurnal Geodesi Universitas Diponegoro, 5(1), 1-7.
Iswandi, R. M. (2018). Analisis komoditas basis dan non basis sub sektor peternakan di Kecamatan Kusambi Kabupaten Muna Barat. JIA (Jurnal Ilmiah Agribisnis): Jurnal Agribisnis dan Ilmu Sosial Ekonomi Pertanian, 3(1), 7–11.
Khusna, A., Daryanto, H. K., & Utami, M. M. D. (2016). Pengembangan strategi agribisnis sapi potong di Kabupaten Bondowoso. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia, 21(2), 69–75.
Komariah, Burhanuddin, & Permatasari, N. (2018). Analisis potensi dan pengembangan kerbau lumpur di Kabupaten Serang. Jurnal Ilmu Produksi dan Teknologi Hasil Peternakan, 6(3), 90-97. https://journal.ipb.ac.id/index.php/ipthp/article/view/26186
Muslim, C. (2019). Pengembangan sistem integrasi padi-ternak dalam upaya pencapaian swasembada daging di Indonesia: Suatu tinjauan evaluasi.
Pagala, M. A., Zulkarnain, D., & Munadi, L. O. M. (2020). Kapasitas daya tampung hijauan pakan ternak dan hasil ikutan perkebunan kelapa sawit di Kecamatan Tanggetada Kabupaten Kolaka. Jurnal Sosio Agribisnis, 5(2), Article 2. https://doi.org/10.33772/jsa.v5i2.9918
Perwitasari, F. D., Putra, A. R. S., Suwignyo, B., & Widiati, R. (2023). Economic regional of beef cattle development in Ciamis Regency. Livestock and Animal Research, 21(2), 80–90.
Putra, B. A. (2021). Peran teknologi pakan dalam pembangunan peternakan ruminansia di Kabupaten Lampung Utara. Jurnal Peternakan, 5(1), 53–56.
Santoso, B., & Prasetiyono, B. W. H. E. (2020). The regional analysis of beef cattle farm development in Semarang Regency. Tropical Animal Science Journal, 43(1), 86–94.
Setiawan, B. D., Jati, P. Z., Arfa’i, & Nur, Y. S. (2023). Identifikasi potensi pengembangan usaha pembibitan sapi bali terintegrasi dengan perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Pasaman Barat. Jurnal Citra Agri Tama, 11(2), 13–18. https://doi.org/10.58328/cat.v12i1.46
Sirojuzilam, & Mahalli, K. (2010). Regional: Pembangunan, perencanaan, dan ekonomi. USU Press.
Tiven, N. C. (2019). Potensi pengembangan peternakan kambing di Kabupaten Kepulauan Aru Provinsi Maluku. Jurnal Ilmu Ternak Universitas Padjadjaran, 19(1), 10–12.
Yusdja, Y., & Ilham, N. (2006). Arah kebijakan pembangunan peternakan rakyat. Analisis Kebijakan Pertanian, 4(1), 18–38.