RESPON DINAMIS TENSION LEG PLATFORM (TLP): STUDI KOMPARASI ANTARA PENGGUNAAN PONTON TELAPAK LINGKARAN DENGAN PONTON TELAPAK BUJUR SANGKAR
DOI:
https://doi.org/10.33019/jm.v8i1.2928Kata Kunci:
TLP, Respon dinamis, Ponton, Telapak bujur sangkar, Telapak lingkaranAbstrak
Tension Leg Platform (TLP) adalah anjungan lepas pantai yang biasanya digunakan untuk kegiatan eksplorasi migas di laut dalam. Salah satu permasalahan yang sering terjadi adalah goncangan TLP sebagai respon terhadap gelombang laut. Pada kondisi tertentu, terutama di laut dalam samudra, goncangan ini dapat mengakibatkan berbagai gangguan, bahkan berpotensi merusak struktur. Pada artikel ini diusulkan penggunaan ponton bertelapak silinder untuk mendapatkan respon dinamis yang lebih stabil, yang selanjutnya dilakukan kaji perbandingan dengan ponton bertelapak bujur sangkar yang biasa dipakai selama ini. Respon dinamik kedua model direkam dengan sensor ultrasonic dan video tracker. Hasil pengukuran ditampilkan dalam bentuk non dimensional, yang biasa dikenal sebagai Response Amplitude Operator (RAO), yaitu rasio antara displacement TLP terhadap panjang gelombang. Dari penelitian ini didapatkan bahwa TLP dengan menggunakan ponton bertelapak silinder memiliki respon dinamik yang relative stabil jika dibandingkan dengan TLP berponton telapak bujur sangkar.
Unduhan
Referensi
[2] Djatmiko, E.B., Murdjito dan Sad’yah, M.H.D., 2012, Analisis Fatigue Top Side Support Structure Silindris Seastar Tension Leg Platform (TLP) Akibat Beban Lingkungan North Sea. JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1, hal.G207-G211
[3] Sa’dyah, M. D., Murdjito and Eko B. Djatmiko, (2012) , Analisis Fatigue Top Side Support Structure Silindris Seastar Tension Leg Platform (TLP) Akibat Beban Lingkungan North Sea, JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1, (Sept. 2012) ISSN: 2301-9271 pp G207-G212
[4] M. Rudman and P. W. Cleary, “Rogue wave impact on a tension leg platform: The effect of wave incidence angle and mooring line tension,” Ocean Eng., vol. 61, pp. 123–138, Mar. 2013, doi: 10.1016/j.oceaneng.2013.01.006.
[5] M. Lou, C. Yu, and P. Chen, “Dynamic response of a riser under excitation of internal waves,” J. Ocean Univ. China, vol. 14, no. 6, pp. 982–988, Dec. 2015, doi: 10.1007/s11802-015-2701-2.
[6] N. Abdussamie, Y. Drobyshevski, R. Ojeda, G. Thomas, and W. Amin, “Experimental investigation of wave-in-deck impact events on a TLP model,” Ocean Eng., vol. 142, pp. 541–562, 2017.
[7] M. Rudman and P. W. Cleary, “Rogue wave impact on a tension leg platform: The effect of wave incidence angle and mooring line tension,” Ocean Eng., vol. 61, pp. 123–138, Mar. 2013, doi: 10.1016/j.oceaneng.2013.01.006.
[8] S. Chandrasekaran and K. Yuvraj, “Dynamic analysis of a tension leg platform under extreme waves,” J. Nav. Archit. Mar. Eng., vol. 10, no. 1, pp. 59–68, Jun. 2013, doi: 10.3329/jname.v10i1.14518.
[9] S. Chandrasekaran and A. K. Jain, “Triangular configuration tension leg platform behaviour under random sea wave loads,” Ocean Eng., vol. 29, no. 15, pp. 1895–1928, 2002.
[10] D. Qiao, B. Li, and J. Ou, “Use of different mooring models on global response analysis of an innovative deep draft platform,” J. Ocean Univ. China, vol. 13, no. 2, pp. 215–222, 2014.
[11] S. Chandrasekaran, D. Kumar, and R. Ramanathan, “Dynamic response of tension leg platform with tuned mass dampers,” J. Nav. Archit. Mar. Eng., vol. 10, no. 2, pp. 149–156, 2013.
[12] J. Akmal, A. Lubis, N. Tanti, N. Nuryanto, and A. W. Murti, “The TLP 2-DOF as an Alternative Model for Extreme Wave Application,” Kapal J. Ilmu Pengetah. Dan Teknol. Kelaut., vol. 18, no. 2, pp. 80–87, 2021
[13] V. Sundar, Ocean Wave Mechanics: Applications in Marine Structures. John Wiley & Sons, 2017.
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Makalah yang disampaikan diasumsikan tidak mengandung bahan proprietary yang tidak dilindungi oleh hak paten atau aplikasi paten. Tanggung jawab untuk konten teknis dan untuk perlindungan dari bahan proprietary merupakan tanggung jawab penulis dan organisasi mereka dan bukan tanggung jawab dari machine atau staff redaksinya. Penulis utama (pertama/yang sesuai) bertanggung jawab untuk memastikan bahwa artikel telah dilihat dan disetujui oleh semua penulis lain. Ini adalah tanggung jawab penulis untuk mendapatkan semua izin pelepasan hak cipta yang diperlukan untuk penggunaan setiap materi berhak cipta dalam naskah sebelum pengajuan.




