Development Of Ketang-Ketang (Scatophagus Argus) Fish Farming In An Effort To Optimize Estuary Waters For Perepat Permai Fish Farmers Group, Air Jukung Village, Belinyu District, Bangka Regency

Pengembangan Budidaya Ikan Ketang-Ketang (Scatophagus Argus) Dalam Upaya Optimalisasi Perairan Estuari Bagi Kelompok Pembudidaya Ikan Perepat Permai Kelurahan Air Jukung, Kecamatan Belinyu, Kabupaten Bangka

  • Eva Utami
  • Rendy Rendy
  • Mohammad Agung Nugraha

Abstrak

Potensi perairan estuari pada hutan mangrove di daerah Belinyu, Kabupaten Bangka cukup tinggi. Tingginya potensi perairan tersebut dimanfaatkan oleh para pembudidaya ikan untuk membudidayakan ikan-ikan air payau. Kelompok pembudidaya ikan Perepat Permai di Kelurahan Air Jukung, Kecamatan Belinyu, Kabupaten Bangka merupakan pembudidaya ikan yang sedang merintis budidaya ikan ketang-ketang. Ikan ketang-ketang memiliki ciri khas daging yang lebih lembut, gurih dan tidak berbau lumpur. Namun budidaya ikan yang dilakukan masih terkendala oleh persoalan rendahnya optimalisasi dalam memanfaatkan kapasitas produksi yang berdampak pada rendahnya kuantitas dan kualitas hasil panen. Tujuan kegiatan ini adalah memberikan aplikasi IPTEKS berupa sistem dan teknologi untuk menghasilkan ikan ketang-ketang yang memiliki harga jual tinggi dengan optimalisasi kapasitas produksi para pembudidaya ikan. Kegiatan ini dilaksanakan di kolam budidaya ikan yang dimiliki oleh para pembudidaya ikan di Kelurahan Air Jukung, Kecamatan Belinyu, Kabupaten Bangka. Metode kegiatan ini yaitu melakukan kegiatan budidaya dengan menyisipkan aplikasi teknologi padat tebar dan sistem pemberian pakan buatan pada proses budidaya ikan ketang-ketang Belinyu. Hasil dari kegiatan ini yaitu ikan ketang-ketang yang dipelihara dari ukuran juvenil dengan panjang 7-10 cm tumbuh optimal pada tambak. Tambak tempat pemeliharaan ikan ketang-ketang dalam kondisi lingkungan yang sesuai dengan kelangsungan hidup dan pertumbuhan ikan ketang-ketang. Jumlah ikan ketang-ketang memenuhi kapasitas produksi ikan. Ikan ketang-ketang mampu dipanen secara parsial dalam jangka waktu 4-5 bulan dengan ukuran panjang 20 –24 cm dan bobot 200 –300 gram per-ekor yang merupakan ukuran konsumsi sesuai dengan permintaan pasar.

Kata Kunci: Ikan Ketang-Ketang, Tambak, Budidaya Ikan

##plugins.generic.usageStats.downloads##

##plugins.generic.usageStats.noStats##

Referensi

Darmawiyanti, Baidhowi, Teknik Produksi Pakan Buatan di Balai Perikanan Budidaya Air Payau (BPBAP) Situbondo Jawa Timur. Samakia, Vol. 6, Bo. 2, pp. 118-124, 2015, doi : 10.5281/jsapi.v6i22.I

Effendi, Pengantar Akuakultur. Penebar Swadaya Jakarta, 2004

M.I. Effendie, Biologi Perikanan. Yayasan Pustaka Nusatama Yogyakarta, 2002

G.A.D.A. Ghiffary, M.F. Rahardjo, A. Zahid, C.P.H. Simanjuntak, A. Asriansyah, R.M. Adritriawan. Komposisi dan luas relung makanan ikan belanak Chelon subviridis (Valenciennes, 1836) dan Moolgarda engeli (Bleeker, 1858) di Teluk Pabean, Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat. Jurnal Iktiologi Indonesia, Vol. 18, No. 1, pp. 41-56, 2018, doi : 10.32491/jii.v18i1.373

H. Handajani, W. Widodo, Nutrisi Ikan. UMM Press Malang. 2014

R. Handayani, S. Rejeki, T. Elfitasari, Evaluasi Kelayakan Usaha Budidaya Ikan Bandeng (Chanos Chanos) Secara Semi Intensif di Kecamatan Ulujami, Kabupaten Pemalang. Jurnal Sains Akuakultur Tropis, Vol. 3, No. 1, pp. 09-16, 2019, doi : 10.14710/sat.v3i1.2991

T. Harijono, M.Z. Arifin, M. Abrori, L. Ritonga, L., Teknik Budidaya Air Payau. Amafrad Press Jakarta, 2019

O.I. Lekang, Aquaculture Engineering. Blackwell Publishing UK, 2007

A. Midlen, T.A. Redding, Environmental Management for Aquaculture. Springer USA, 1998

N. Muflikhah, Domestikasi Ikan Gabus (Channa striata). Jurnal Bawal, Vol. 1, No. 5, pp. 169-175, 2007. doi : 10.15578/bawal.1.5.2007.169-175

A.E. Nuringtyas, A.P. Larasati, F. Septiyan, I. Mulyana, W. Israwati, A.Z.A. Mourniaty, W. Nainggolan, R. Suharti, M.A. Jabbar, Aspek Biologi Ikan Belanak (Mugil Cephalus) di Perairan Teluk Banten. Buletin JSJ, Vol. 1, No. 2, pp. 81-77, 2019, doi : 10.15578/bjsj.v1i2.8423

E. Prasetiyono, Efektivitas Kompos Batang Pisang (Musa sp.) Untuk Meminimalisasi Kandungan Logam Berat Timah Hitam (Pb) dan Menaikan pH Rendah pada Media Budidaya Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus). Akuatik-Jurnal sumberdaya Perairan, Vol. 7, No. 1, pp. 1-8, 2013. doi : 10.33019/akuatik.v14i2

E. Prasetiyono, Akuakultur Berbasis Kolong Pasca Tambang Timah : Prinsip Pemanfaatan dan Kelayakan Budidaya Ikan. Bulletin Forum DAS, Vol. 2, No. 1, pp. 14-18, 2014

E. Prasetiyono, Pariwisata Akuakultur. Bulletin Forum DAS, Vol. 4, No. 1, pp. 16-17, 2016

E. Prasetiyono, D. Syaputra, Teknologi Polikultur Kepiting Bakau dan Ikan Bandeng pada Kelompok Pembudidaya Ikan Perpat Permai Kelurahan Air Jukung, Kecamatan Belinyu, Kabupaten Bangka. Warta LPM Vol. 21, No. 2, pp. 110-121, 2018, doi : 10.2391/warta. v21i2.5690

C. Price, K.D. Black, B.T. Hargrave, J.A. Morris, Marine Cage Culture and The Environment : effects on water quality and primary production. Aquaculture Environment Interactions. Vol. 6, pp. 151-174, 2015

M.A. Saleh, Mugil cephalus : Cultured Aquatic Species Information Programme. FAO, 2006

Sulistiono, M. Arwani, K.A. Aziz, Pertumbuhan Ikan Belanak (Mugil Dussumierf) di Perairan Ujung Pangkah, Jawa Timur. Jurnal lktiologi Indonesia, Vol. ll, No.2, pp.39-47, 2001

Diterbitkan
2022-12-27
Abstrak viewed = 1175 times
PDF downloaded = 678 times

##plugins.generic.recommendByAuthor.heading##

1 2 > >>